Wednesday 6 August 2014

Rumah Idaman Riski Ringan


Tiba-tiba saya ingin sekali menulis tentang rumah. Sejak kecil saya punya keinginan membuat rumah idaman saya. Rumah idaman saya itu bukan rumah gedung yang besar dengan banyak kamar tapi kosong, hiiii serem. Bukan juga rumah RSSSSSS (Rumah Sangat Sederhana Sekali Sehingga Susah Selonjor :)). Tentunya semua orang ingin rumah itu nyaman dihuni, saya pun demikian.

Rumah idaman/impian saya seperti ini
Luas rumah.
Saya suka rumah yang tidak terlalu luas, tapi terkesan luas. Luas rumah disesuaikan saja dengan jumlah anggota keluarga yang tinggal di rumah. Menurut saya, kalau rumah itu terlalu luas sedangkan yang menghuni sedikit, maka kesan rumahnya menjadi sepi dan dingin. Serem juga kali ya, takut tiba-tiba banyak yang sedang nongkrong di pojokan, hiiii. Ruangan dalam rumah cukup ada ruang tamu, kamar tidur utama, kamar tidur anak, kamar mandi, dapur, dan ruang keluarga serta ruang makan. Nggak perlu lah ada dapur basah dan dapur kering, yang penting dapur tidak bechek saja.

Model rumah.
Jujur, saya sebetulnya suka dengan model rumah jaman Belanda dan rumah-rumah tahun 60-70-an. Dengan teras rumah di depannya, atap yang tinggi, pintu tinggi, jendela dan ventilasi yang banyak, dan dinding yang kelihatannya kokoh. Atap yang tinggi dan jendela yang banyak itu memberi kesan luas dan adem di rumah, jadi kita nggak perlu pasang AC (baca : ace). Jendela juga memberi kesempatan cahaya matahari untuk menyapa penghuni rumah, sehingga rumah jadi hangat. Rumah yang hangat dan kering menghindarkan kuman-kuman untuk singgah. Selain model rumah seperti itu, tidak menutup kemungkinan untuk disisipi model vintage atau artistik di satu ruangan di rumah, contohnya seperti rumah pintu.

Contoh rumah gaya Belanda
(sumber gambar: http://adriarani.blogspot.co.id/2012/01/bermain-ke-rumah-dubes.html)
Interior rumah.
Kalau interior saya tidak ingin yang muluk-muluk, karena saya ingin rumah terkesan luas, jadi interiornya tidak usah yang besar-besar dan banyak. Untuk cat rumah sebetulnya saya lebih suka putih, tapi warna cerah lainnya boleh lah untuk diaplikasikan pada tembok rumah saya nanti. Seperti kuning pucat, turqoise, lime green. Kayak mebelairnya saya jujur lebih suka recycle dari mebelair lama yang masih kuat. Waktu lihat di mbah Google saya terkagum-kagum dengan ide para interior design dan pemilik rumah dalam merecycle mebelair rumah.

Untuk dapur, saya ingin menggabungkan antara model dapur modern dengan dapur tradisional yang memakai tungku, dengan jagung kering di atas tungku, dan tumpukan kayu bakar di sampingnya. Kalau kamar mandi, saya juga ingin memberikan nuansa kamar mandi di kampung dengan lantai batu kali yang besar-besar, baknya dari gentong, kemudian kerannya berbentuk bambu, dan atapnya ada yang dari fiber agar terang. Kalau kamar tidur ya saya inginnya kesan hangat dan hanya untuk tidur dan bercengkerama ringan dengan suami serta anak-anak, jadi meminimalisir interiornya (no TV in the bedroom). Untuk ruang keluarga itu ya inginnya tempat berkumpul keluarga, disitu pusat kegiatan keluarga di rumah, jadi ada TV, rak buku dengan bukunya, karpet, bantal. Untuk lantainya, saya ingin memasang ubin warna krem, kuning, biru, atau hitam.

Halaman rumah.
Nah, ini nih yang saya suka. Saya ingin sekali rumah dengan halaman rumah, agar saya bisa menyalurkan hobi bertanam saya. Halaman rumah itu akan saya isi dengan minimal 1 pohon besar berbuah, tanaman berbunga cantik, apotik hidup, bumbu dapur, dan tanaman lain yang penataannya teratur versi saya. Tentunya untuk jalan motor saya tidak ingin menyemennya, tapi cukup ornamen batu kali. Dan pagar, saya suka rumah berpagar tapi pagarnya tidak tinggi dan tidak rapat, cukup pagar penanda batas rumah saja.

Contoh rumah idaman saya
(sumber gambar: http://rumahdijual.com/bandung/84064-dijual-rumah-asri-tempo-dulu-nuansa-modern-cililin.html)
Itu garis besar keinginan rumah idaman saya. Minta doa dari teman-teman sekalian semoga 3 atau 5 atau 10 tahun lagi saya bisa memiliki rumah idaman saya dan rumah itu senantiasa hangat oleh tawa  dan takwa keluarga saya, serta bisa menjadi home bukan sekadar house, amiiiin.

16 comments:

  1. saya juga suka rumah dgn gaya Belanda, yg tinggi2 gitu.... dgn halaman rumah yg luas :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya Mba, saya pernah masuk rumah dg gaya Belanda yg masih dihuni sampe sekarang. Adem sama nyaman gitu padahal ga pake AC

      Delete
  2. aamiin..semoga trcapai impian kita ya mbk,loh kita??iya,hampir miripppp hehehe...

    ReplyDelete
  3. Aamiin...

    Aku setuju dg luas rumah idamannya, tapi kalo rumah jaman belanda ga mau, hehe. Aku suka ngebayangin yg serem2, hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya robbal 'alamiiin...
      Hiii... ga mau ngebayangin gitu2 ah.. hiii

      Delete
  4. Insya allah itu rumah klo di shalawatin terus mah bisa jadi milik kamu. *kata ust YM

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiiin.. penginnya sih bisa bangun sendiri... :)

      Delete
  5. Terus, di depan teras kursinya rotan2 gitu, Mba. :D
    Asyik kalo punya kebun, ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa... tspi aku nggak mau ada ayunannya, spooky.. hiiii

      Delete
  6. Lah itu ada yg lagi dijual, Mak.. buruan embaat :D

    ReplyDelete
  7. Aminnn ... semoga cepat terlaksana mimpinya itu. :)
    Memang rumah gaya Belanda itu terasa sejuk, rumah2 model itu masih kelihatan di Jalan Imam Bonjol Jakarta dan di Bandung masih ada (itu yang saya lihat ya) ... tapi ukuran kamar, ruangan rumah itu terasa luas ... :) .

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin karena atapnya tinggi2 ya, jadi kesannya luas... :)

      Delete
  8. Hehehe...rumah serupa yang saya taksir di daerah Bandung. Semoga Allah mewujudkan impian Mbak yaa...:)

    ReplyDelete
  9. rumah idaman salah satu kesukaan saya juga belanda2 gitu, bangunannya paling kokoh juga.. di jakarta pun bangunan jaman belanda sampai sekarang masih ada hehe

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...