Monday 23 September 2013

Mobil Murah, Murah Sih Tapi Ini Akibatnya Bila Terlalu Banyak Yang Membeli Mobil Murah


Mendengar kata murah, pasti sebagian besar orang akan tertarik, begitu juga kalau mendengar kata mobil murah. Tidak akan bisa ditepis kalau nantinya akan banyak peminat, baik dari kalangan menengah ke atas atau kalangan menengah. Mobil masih menjadi benda mewah di Indonesia, yang jika memilikinya maka sebagian besar orang akan menganggap kalau si pemilik sudah bagus ekonominya. Istilah sadisnya, kalau punya mobil maka harkat martabatnya terangkat. Apakah benar? hmmm... saya tidak tahu apalagi tempe :)

Wacana mobil murah saat ini sedang menjadi topik pembicaraan yang hangat, banyak pro-kontranya. Dengan pengadaan industri mobil murah, memang menyerap banyak tenaga kerja, ekonomi beberapa orang juga akan terangkat. Namun, ada beberapa dampak negatif yang akan terjadi jika wacana tersebut diwujudkan :

Peningkatan Polusi

Mobil murah ini masih menggunakan bahan bakar minyak (BBM), yang kita tahu bahwa sisa pembakaran BBM banyak mengandung zat timbal, karbon monoksida, dan karbon dioksida yang bisa mencemari udara. Peningkatan karbondioksida di udara tanpa diimbangi dengan banyaknya pepohonan di daerah tersebut akan semakin meningkatkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca berdampak pada peningkatan suhu di wilayah tersebut. Kalau suhu meningkat, otomatis banyak tanaman yang layu, kita nanti jadi kurang oksigen dong. Hikss..

Contoh kopaja yang tidak lolos uji emisi gas buang (kasihan anak-anak ini)
sumber gambar: https://bennythegreat.wordpress.com/2012/03/01/lho-esemka-tidak-lulus-uji-emisi/

Selain itu, timbal yang dihasilkan akan terhirup oleh makhluk hidup yang dilewati mobil tersebut. Timbal tidak bisa diuraikan dan dibuang dari tubuh, justru timbal ini akan mengendap di dalam tubuh. Jika makhluk hidup tersebut menghirup timbal setiap hari, dikhawatirkan akibat jangka panjangnya adalah makhluk hidup tersebut bisa terkena kanker. Serem banget ya... :(

Semakin Menipisnya Sumber Minyak Bumi

Nantinya dengan keluarnya mobil murah ini, diprediksi tidak sedikit orang yang akan membelinya, apalagi sekarang pembelian mobil didukung dengan fasilitas kredit yang ringan. Setiap mobil ini pasti akan meminum BBM, entah itu premium atau pertamax. Premium atau pertamax berasal dari minyak bumi. Seperti yang kita ketahui kalau minyak bumi adalah sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Jadi, lama kelamaan, jika diambil terus menerus, maka akan habis. Melihat hal itu, perlu sekali dikembangkan bahan bakar pengganti yang bisa diperbaharui, contohnya seperti bioetanol atau biosolar. Bahan bakar bioetanol dan biosolar ini bisa diperbaharui, karena terbuat dari makhluk hidup yang bisa dikembangbiakkan.

BioSolar, Pengganti BBM yg ramah lingkungan
Sumber gambar: https://hedihastriawan.wordpress.com/2012/11/
Kemacetan
Inilah hal utama yang sangat perlu dipikirkan. Kemacetan terjadi karena banyak faktor, antara lain kurangnya kepatuhan berlalu lintas, sarana prasarana jalan yang kurang mendukung, dan terlalu banyak kendaraan bermotor. Kepatuhan berlalu lintas baiknya ditanamkan sejak dini, contohnya kita menggunakan helm bukan karena ada polisi, tetapi untuk keselamatan diri, dan lainnya. Sekarang ini masih banyak terlihat, entah itu di desa atau di perkotaan di Indonesia, masih sangat sedikit sekali orang-orang yang sadar peraturan berlalu lintas. Mulai dari masalah menggunakan helm, mematuhi rambu lalu lintas, sampai pada usia mengemudi. Sepertinya bukan hanya tindakan tilang saja yang perlu diterapkan, melainkan pendidikan berlalu lintas untuk semua usia, baik anak-anak atau orang tua.

Perlu adanya pendidikan kepatuhan berlalu lintas untuk mereka & orang tuanya

Kalau sarana dan prasarana jalan, sudah menjadi rahasia umum kalau di Indonesia, sangat sedikit sekali daerah yang menyediakan sarana jalan yang layak. Bukan hanya kualitas jalannya saja yang harus ditingkatkan, melainkan kualitas trotoar untuk pejalan kakinya juga harus ditingkatkan. Masih banyak jalan yang berlubang, hingga mengakibatkan banyak kendaraan yang mengalami kerusakan di jalan tersebut berhenti, hingga menyebabkan kemacetan.

Yang ini trotoarnya yang perlu dibenahi, pohon-pohonnya jangan ditebang :)

Terlalu banyak kendaraan juga bisa mengakibatkan kemacetan. Biasanya orang-orang akan menggunakan kendaraan mereka pada waktu pagi hari untuk berangkat kerja, siang hari untuk makan siang, dan sore hari untuk pulang ke rumah. Waktu-waktu tersebut akan banyak sekali kendaraan di jalan raya, sehingga menyebabkan kemacetan, karena biasanya dalam satu kendaraan pribadi hanya diisi oleh 1 sampai 3 orang saja.

Macet ini belum seberapa

Nah, lantas berarti kebijakan mengeluarkan mobil murah dengan harga di bawah Rp 100 juta ini tidak bagus dong? Hmm.. saya tidak tahu persis untuk dampak ekonominya, karena saya bukan pakar ekonomi. Yang ingin saya sarankan, daripada mengeluarkan mobil murah, mending jajaran pemerintah bersama masyarakat melakukan :
  1. Perbaikan dan peningkatan kualitas sarana prasarana jalan dan trotoar
  2. Perbaikan dan peningkatan kualitas angkutan umum seperti angkot, bus, kereta, kapal laut, dan pesawat.
  3. Menggalakkan dan mematuhi pendidikan kepatuhan berlalu lintas dan berkendara
  4. Memperbanyak jalur hijau
  5. Lebih banyak melakukan penelitian dan produksi bahan bakar pengganti minyak bumi

Hal-hal tersebut jika dilaksanakan dengan kerjasama yang baik antara pembuat kebijakan dan masyarakat, pasti akan lebih baik daripada mengeluarkan mobil murah. Atau lebih baik lagi, jika mobil murah ini diekspor saja ke negara-negara tetangga, agar devisa negara bertambah.Semoga wacana tentang mobil murah ini bisa dipikirkan lebih mendalam lagi karena saya yakin, si pembuat kebijakan pastilah orang yang sudah ahli di bidang masing-masing :) .

Have a nice day, Keep Green..!!

10 comments:

  1. Setuju!!!
    Kalo saya malas aja sih, di Indonesia ini mobil bukan lagi alat transportasi tapi udah bergeser jadi alat ukur prestise :D makanya gak heran, yang belum mahir berkendara udah lenggak lenggok di jalan raya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul itu... seringnya malah alat ukur prestise itu terpeleset waktu lenggak lenggok ya... Hmmm.. sangat perlu adanya pendidikan kepatuhan berlalu lintas ini digencarkan seperti gencarnya promosi KB dulu... di masyarakat juga, di sekolah juga..

      Delete
  2. Tetap tidak setuju dg mobil murah
    Saya masih mendukung wacana peremajaan transportasi umum
    hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya juga setujunya perbaikan & peningkatan kualitas transportasi umum, biar enak naiknya.. kan irit tuh maik transportasi umum daripada bawa mobil pribadi buat kerja.. :)

      Delete
  3. Kalau saya sih kalau dinilai dari sisi negatifnya gak setuju banget soalnya nambah macet Jakarta -___- tapi kalau dilihat sisi positifnya sektor otomotif ini lagi berkembang pesat menyerap tenaga kerja, jadilah pembeli yang bijak ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itulah.. makanya saya sarankan untuk diekspor saja ya mobilnya.. atau dijual di daerah yang transportasinya masih minim... jangan di kota besar.. pliss deh.. macet itu stress..
      "Orang2 itu" memang tidak pernah merasakan macet sih, atau mungkin sudah lupa kali rasanya macet.. :)

      Delete
  4. Replies
    1. Kalau tidak diimbangi dengan peningkatan jumlah dan kualitas jalan raya, kemudian tidak meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, macetlah akibatnya.. :(

      Delete
  5. Wah makin macet donk, karena jumlah kendaraan makin banyak, masyarakat mampu membeli karena murah. Yang mahal saja mudah didapatkan dengan bantuan kredit

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gitu, di jakarta saja sekarang hampir ga ada jalur tikus yg lancar.. MACET..

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...