Saturday 8 July 2017

Halal Bihalal PT MRT Jakarta dengan Media & Bloger: Progress Pembangunan MRT Jakarta Fase I

Assalaamu'alaikum...!! ^_^


Sekitar tanggal 3 Juli 2017, ada undangan di grup Blogger Reporter Indonesia bahwa akan ada acara Halal Bihalal bareng PT MRT Jakarta tanggal 5 Juli 2017. Sebagai pengguna Commuter Line Jakarta (which is menurut saya sama-sama kereta ya), saya langsung mendaftarkan diri. Secara saya penasaran sekali dengan progress MRT (Mass Rapid Transit) yang mana ketika saya harus berangkat kerja naik ojek mesti melihatnya dari atas flyover Karet. Iya, saya melihat Jalan Jendral Sudirman dari yang belum digali, lalu digali, sampai sekarang sudah ditutup lagi.

Proyek MRT Jakarta ini digadang-gadang bisa mengurangi tingkat kemacetan Jakarta. Selain itu, adanya MRT menurut Dirut PT MRT Jakarta, Bapak William Sabandar, bisa menjadi kebanggaan dan salah satu penggerak perekonomian warga Jakarta. Acara halal bihalal yang mengundang media, baik dari media cetak dan online, serta bloger ini diselenggarakan di lantai 2 Bakoel Koffie, Jakarta Pusat. Pada halal bihalal kali ini, dewan direksi PT MRT Jakarta hadir semua, mulai dari Direktur Utama (Bapak William Sabandar), Direktur Operasional dan Pemeliharaan (Bapak Agung Wicaksono), Direktur Konstruksi (Ibu Silvia Halim), dan Direktur Keuangan & Administrasi (Bapak Tuhiyat).

Dari kiri ke kanan: Pembawa acara, Bapak Agung Wicaksono, Bapak William Sabandar, Bapak Tuhiyat, dan Ibu Silvia Halim

Selain halal bihalal, di acara ini juga dibicarakan mengenai progress pembangunan konstruksi MRT Jakarta Fase I, status pembebasan lahan, pengembangan properti & bisnis di stasiun dan wilayah sekitarnya, pembukaan lowongan pekerjaan di PT MRT Jakarta, sistem tiket, dan rencana pembangunan MRT Fase II.

Progress Pembangunan Konstruksi MRT Jakarta Fase I

Kereta MRT sendiri ada yang beroperasi di bawah tanah (underground) dan di permukaan tanah *apa ya istilahnya?*, jadinya nanti akan ada stasiun yang berada di bawah tanah dan stasiun layang (di permukaan tanah). Proses konstruksi Fase I (jalur Lebak Bulus - Bundaran HI) akan membangun 13 stasiun, dibagi menjadi 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah. Stasiun Layangnya sendiri yaitu Stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja. Sedang 6 stasiun berikutnya adalah stasiun bawah tanah, yaitu stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Konstruksi yang sudah dibangun sampai 30 Juni 2017, yang kemarin dipaparkan oleh Pak William, sudah mencapai 87,48% untuk konstruksi bawah tanah, dan 62,42% untuk konstruksi yang ke atasnya (elevated section). Sehingga keseluruhan progressnya sudah mencapai 74,89%.

 

Proyek pembangunan MRT Jakarta ini memang dijadwalkan selesai pada Desember 2018, sehingga pada awal 2019 sudah bisa uji coba. Dan mulai resmi beroperasi di bulan Maret 2019. Sekarang ini, pembangunan MRT Jakarta sudah mulai fokus di pembangunan interior stasiun. Ketika saya bertanya tentang fasilitas untuk difabel, Ibu Silvia menjawab bahwa PT MRT Jakarta sudah membuat forum khusus dengan penyandang disabilitas untuk berdialog dengan mereka tentang fasilitas apa yang mereka butuhkan. Nantinya di dalam stasiun akan ada lift untuk difabel, jalur khusus tuna netra, dan papan pengumuman yang bersahabat buat penyandang tuna rungu. Selain itu, ada gerbong di tengah-tengah yang salah satu sudutnya tidak diberi kursi penumpang (peruntukannya khusus untuk kursi roda).

Status Pembebasan Lahan

Pembebasan lahan di sepanjang jalur MRT Jakarta ini pernah menjadi isu hangat di tahun 2016. Namun, akhirnya dari 136 titik pembebasan lahan sekarang tinggal 26 titik yang menunggu proses pembebasan lahannya. Ada 2 pengusaha yang lahannya berada di Haji Nawi yang menggugat PT MRT Jakarta dan gugatannya dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta. Namun, menurut Pak William Sabandar, pemerintah sedang mengajukan banding untuk gugatan tersebut agar pembayaran ganti ruginya bisa lebih ringan dari angka yang diminta penggugat.

Jika pembebasan lahan tersebut, terutama yang di daerah Haji Nawi, tidak secepatnya diselesaikan maka akan mengakibatkan Stasiun Haji Nawi belum bisa beroperasi serentak bersama-sama dengan stasiun lain pada Maret 2019. Simpelnya, penumpang MRT nantinya tidak akan bisa naik dan turun di daerah Haji Nawi. Namun, Pak William & Bu Silvi menegaskan bahwa pengerjaan konstruksi bawah tanah di wilayah itu akan tetap berjalan dan tidak akan menghambat target operasi pada Maret 2019.

Pembangunan Properti & Bisnis di Stasiun & Wilayah di Sekitarnya

Merujuk pada Perda No. 3 tahun 2008 pasal 3 huruf (c), Pergub No. 53 tahun 2017 pasal 38, dan Pergub No. 44 tahun 2017 pasal 1, PT MRT Jakarta mengirimkan surat permohonan kepada pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk menetapkan PT MRT Jakarta sebagai operator utama pengelola kawasan TOD (Transit Oriented Development). Apa itu TOD? Secara sederhana, bila nanti MRT ini sudah berjalan dan masyarakat merasakan manfaat dari MRT, maka akan terjadi pertumbuhan properti dan bisnis di daerah sekitar MRT. TOD ingin menghubungkan antara ketiganya.

Diharapkan melalui Hak Pengelolaan Lahan ini (sebagai operator utama), MRT Jakarta dapat menghasilkan sinergi antara perkeretaapian dengan properti dan bisnis. Yang nantinya dapat menghasilkan keuntungan tidak hanya kepada Pemprov DKI Jakarta, melainkan juga kepada properti dengan meningkatnya konektivitas antar wilayah, menaikkan nilai lahan, serta perekonomian masyarakat Jakarta. Menurut Pak William, pembangunan TOD ini akan mendorong masyarakat meninggalkan kendaraan pribadinya untuk beralih ke transportasi publik karena nantinya MRT mempunyai waktu tempuh yang lebih cepat dibandingkan kendaraan pribadi.

Untuk mempersiapkan diri menjadi operator utama TOD, PT MRT Jakarta sedang menyiapkan masterplan yang ditargetkan akan selesai di akhir 2017. Masterplan tahap I meliputi wilayah Dukuh Atas, Blok M sampai Sisingamangaraja, Koridor Fatmawati Raya (Cipete, Blok A, dan Haji Nawi), dan Fatmawati. Masterplan tahap II nya sendiri meliputi Bundaran HI, Setiabudi, bendungan Hilir, dan Istora sampai Senayan. Pak Agung Wicaksono mengatakan bahwa saat ini pengembangan TOD difokuskan di Lebak Bulus dan Dukuh Atas, karena dua daerah tersebut mempunyai banyak persimpangan dengan moda transportasi lain dan merupakan titik kumpul yang besar.Contohnya, di Dukuh Atas sendiri akan ada stasiun Sudirman Baru (stasiun bandara), stasiun MRT Dukuh Atas, stasiun LRT, sudah ada stasiun Sudirman (commuter line), halte bus transjakarta, dan jembatan penyeberangan sirkuler. PT MRT Jakarta bekerjasama dengan konsultan luar negeri yakni Skidmore, Owwings, and Merrills (SOM) dan PDW Architect dalam pengerjaan masterplan ini.

Sistem Tiket MRT Jakarta

Kata Pak Agung Wicaksono waktu halal bihalal ini, sistem tiket yang digunakan oleh MRT Jakarta akan mirip dengan yang digunakan di Singapura. Dimana akan ada vending machine untuk tiketnya sendiri. Pak William juga menjelaskan, karena MRT Jakarta ini punya tujuan untuk menghubungkan beberapa transportasi publik di Jakarta, maka diupayakan bahwa tiket dari beberapa transportasi umum seperti elektronik tiket Transjakarta dan Commuter Line bisa juga digunakan di MRT Jakarta.

Rencana vending machine tiket MRT Jakarta (sumber : galeri mrtjakarta.co.id)

Pak Agung menjelaskan bahwa nantinya MRT Jakarta akan punya tiket sendiri, baik tiket sekali jalan atau tiket multi trip. Selain kedua tiket tersebut, MRT Jakarta juga bekerjasama dengan pihak bank agar uang elektronik yang dikeluarkan oleh beberapa bank bisa digunakan di MRT Jakarta. Tentunya ada perbedaan lama baca di mesin pembaca tiket (pintu masuk), dimana tiket dari MRT Jakarta bisa dibaca dalam waktu 0,2 detik, sedangkan uang elektronik di bank bisa dibaca dalam waktu 0,7 detik. Masih menurut Pak Agung, mesin pembaca tiket di MRT Jakarta dirancang untuk membaca 6 jenis kartu yang beredar saat ini. Hmmm... buat Teman ReeNgan yang sudah pernah naik Commuter Line, sistem tiket MRT Jakarta ini akan mirip dengan sistem tiket di Commuter Line.

Rencana Pembangunan MRT Fase II

Waaahh... ternyata sudah ada rencana pembangunan MRT Fase II lho! Jika Fase I punya rute Lebak Bulus - Bundaran HI, maka di Fase II ini rencananya akan ada 2 koridor. Kedua koridor itu adalah Koridor Bundaran HI - Kampung Bandan dan Koridor Cikarang - Balaraja. Koridor Bundaran HI - Kampung Bandan ini terdiri dari 8 stasiun dengan 1 depo, yang proyek konstruksinya akan dimulai tahun 2018. Sedang koridor Cikarang - Balaraja rencananya akan mulai proses pembangunan tahun 2020. Anggaran yang diperlukan untuk pembangunan koridor Bundaran HI - Kampung Bandan ini sebesar Rp25,1 triliun. Anggaran tersebut sendiri menurut Pak William masih menunggu persetujuan DPRD Provinsi DKI Jakarta.

Pembukaan Lowongan Pekerjaan di PT MRT Jakarta

Dengan semakin dekatnya jadwal pengoperasian MRT yaitu Maret 2019, PT MRT Jakarta sudah membuka lowongan pekerjaan. Lowongan pekerjaannya meliputi bagian Operasi & Pemeliharaan, Konstruksi, Manajemen Perusahaan, serta Administrasi & Keuangan. Persyaratan umum pelamar yang diajukan diantaranya pendidikan minimal S1 atau D3 jurusan terkait, memiliki pengalaman bekerja minimal 1 tahun, maksimal berusia 27 tahun & memiliki keinginan untuk mengubah Jakarta menjadi lebih baik. Untuk lebih jelasnya silakan bisa ke http://jakartamrt.co.id/karier/kesempatan-berkarier-di-mrt-jakarta/ atau http://bit.ly/karirMRTJakarta untuk melihat tata cara pendaftarannya. Pendaftaran paling lambat Agustus 2017.



Hmmm... jadi panjang ya tulisannya, hehehe. Setelah menghadiri acara ini, saya semakin penasaran tentang bagaimana ya nanti Jakarta setelah MRT ini beroperasi? Sekaligus juga bangga bahwa kita ini lho yang sering dianggap negara ketiga tapi ternyata mampu membangun fasilitas layaknya negara maju. Semoga nantinya dengan beroperasinya MRT Jakarta ini, kemacetan di Jakarta benar-benar berkurang & masyarakat semakin bangga menggunakan transportasi umum, aamiin.

Teman ReeNgan ada juga kah yang sama penasarannya dengan saya soal MRT Jakarta & wajah Jakarta nantinya? ^_^ [] Riski Ringan

6 comments:

  1. Semoga cepat kelar dan bisa dinikmati oleh masyarakat

    ReplyDelete
  2. Penasaran banget dengan MRT ini. Smoga benar benar membawa Jakarta lebih baik lagi.Jakarta berkurang macet dan semrawutnya.

    ReplyDelete
  3. Smg pembangunan bisa tepat waktu

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...