Monday 22 July 2013

Orang Tuaku Mengajarkanku : Memahami Makna Puasa Ramadhan

Tak terasa bulan Ramadhan ini sudah separuh jalan kita lewati. Semoga semua amalan baik kita diterima Allah SWT, amiiin. 

Ramadhan di Indonesia pastinya akan sangat meriah sekali. Selain masjid menjadi tambah semarak oleh jamaah yang datang beribadah, tentunya di rumah pun akan ada kegiatan baru yang hanya dilaksanakan pada saat Ramadhan. Apalagi kalau bukan membuat atau membeli takjil, hehehe.. Takjil adalah menu berbuka yang manis atau ringan alias bukan nasi dan ubo rampenya. Takjil biasanya dimakan sebelum menu makanan utama dihidangkan. Saat Ramadhan seperti ini akan banyak sekali bermunculan pedagang-pedagang takjil, terutama di pinggir jalan. Takjil yang dijualpun bermacam-macam, ada kolak, biji salak, sup buah, es buah, gorengan, lontong, dan lainnya.

Suasana pasar Ramadhan di Bendungan Hilir
(sumber gambar: http://ramadhan.antaranews.com/berita/322880/sembako-naik-harga-jajanan-bazar-benhil-bertahan)
Di keluargakupun demikian, kami mempunyai menu takjil yang khas, yakni teh manis. Ya.. hanya teh manis saja seperti hari-hari biasanya. Saya sempat bertanya ke Mama kenapa kami tidak menghidangkan menu takjil seperti keluarga-keluarga lainnya? Jawabnya, "Oke deh, besok InsyaAllah Mama bikin kolak pisang ubi ya" Kami bertiga, anaknya, sangat senang kala itu.

Besoknya Mama membuatkan menu takjil dan menu makan utama yang lebih wah dari biasanya. Pas berbuka puasa, kami kalap dong ya... semua-muanya diletakkan di piring dan kami makan. Daaan ... deng deng deng hasilnya perut kami penuh dan tidak kuat berdiri dari tempat duduk. Sholat pun jadi molor waktunya, makanan yang ada di piring pun tidak habis tandas seperti biasanya. 

Setelah sholat tarawih, seperti biasa kami berkumpul di ruang keluarga sambil nonton tv. Saat itu Mama berkata, "Bagaimana takjilnya? Enak? Besok lagi?"

"Enak sih Ma, tapi kekenyangan... hehehehe"

"Dan terus sholatnya jadi molor waktunya, trus enggak bisa sholat tarawih di masjid kan? Itu buku Ramadhan kalian bolong satu tuh ikut taushiyah di masjid"

"Hehehehe..." kompak kami nyengir kuda, tapi dalam hati sedih sih..

"Jadi gini, sebenarnya puasa itu untuk apa sih? Ada yang tahu?"

"Buat nahan lapar dan haus Ma"

"Cuma itu??"

"Biar dapat pahala dari Allah"

"Hanya itu??"

"Dapetin ridho Allah, Ma, ngerasain penderitaan orang-orang yang enggak bisa makan"

"Nah... itu dia. Jadi tidak semua orang di dunia ini berkecukupan, tidak semua orang di dunia ini bisa makan setiap harinya. Salah satu makna puasa ya kita bisa merasakan penderitaan mereka. Kalau kita sudah merasakannya, kita jadi sadar akan kekuasaan Allah, kita jadi bisa semakin dekat dengan Allah kan? Rasa kasih sayang kita pada sesama makhlukNya juga bertambah, dan yang paling penting kita bisa lebih bersyukur dengan keadaan kita yang sekarang."

Kami kompak menganggukan kepala.

"Sekarang Bapa tanya, orang-orang yang kurang mampu itu makannya apa, semisal mereka bisa membeli makanan??"

"Mungkin nasi, tempe, sama air putih Pa." Jawab adikku.

"Eh kemarin saya lihat ada yang makan ayam goreng, tapi enggak tahu berapa kali sebulan mereka makan ayam goreng." tambah adik bungsuku.

"Nah.. itulah makanya, setiap berbuka puasa, Bapa dan Mama tidak menyajikan menu berbuka yang wah.. jarang sekali ada takjil juga kan? Itu semata-mata agar kita merasakan apa yang mereka rasakan. Lagian puasa itu kan mengajarkan kita berhemat, bukannya malah tambah boros karena harus menyajikan menu yang lebih wah dari biasanya. Selain menahan lapar dan haus dari terbit fajar sampai terbenam matahari, pada saat berbuka pun kita tetap menahan keinginan kita untuk memasukkan semua makanan ke dalam perut kita. Makanlah seperti biasa dulu, nanti kan habis tarawih ada waktu lagi untuk makan. Gimana?? Besok masih mau takjil sama ayam goreng??"

"hehehehe... enggak deh Pa, tapi kalau gorengan habis tarawih mau."

Percakapan di atas mungkin tidak sama persis dengan kejadian 20 an tahun yang lalu saat obrolan itu terjadi, tetapi intinya sama. Begitulah cara orangtua kami mengajarkan kepada kami salah satu makna puasa. Tidak berlebihan. Akhirnya, buka puasa berikutnya kembali lagi ke menu takjil awal, yaitu teh manis. Walau memang terkadang Mama atau Bapa tetap membuatkan takjil, tapi biasanya hanya satu mangkuk untuk berlima :D. 

Ramadhan memang bulan spesial, dimana pintu neraka ditutup dan taubat-taubat diterima serta ibadah dimudahkan. Banyak yang bilang, untuk menyambut bulan yang mulia berarti kitapun harus menyiapkan sesuatu yang spesial dong. Itu benar, sesuatu yang spesial itu adalah perbanyak ibadah yang wajib dan yang sunnah, perbanyak amal jariyah, perbanyak silaturahim, dan perbanyak membaca Al Qur an. Menurut Bapa, bukan dalam hal memperbanyak jumlah makanan, atau memewahkan jenis makanan. Puasa itu juga mengajarkan kita berhemat, dan makan dengan teratur. Seharusnya pada bulan Ramadhan ini, pengeluaran kita tidak membengkak, karena yang biasanya makan tiga kali sehari, sekarang jadi dua kali, trus yang biasanya jajan disiang hari, sekarang tidak jajan.

Apa yang diajarkan orang tuaku tentang salah satu makna puasa, yakni tidak berlebihan masih terbawa sampai sekarang. Waktu kuliah, selama saya jauh dari orang tua, menu buka puasa saya sama dengan menu makan siang saya, dan menu sahurnya sama dengan menu sarapan saya. Pun setelah bersuami, menu berbuka dan sahur kami sama seperti menu makan kami sehari-hari. Alhamdulillah tahun ini kami mendapat dua kotak kurma, satu dari tempat saya bekerja, satunya lagi dari tempat suami bekerja, jadi tahun ini takjilnya adalah kurma. Tahun lalu tidak ada takjil.. :). Bukannya saya istri yang kejam, tetapi kebetulan kebiasaan suami saat Ramadhan sama dengan kebiasaan keluarga saya, klop kan?? ^_^


Maaf terlalu panjang ya Karryn?? Hehehe... semoga Ramadhan ini ibadah kita menjadi semakin bertambah, tidak boros (karena sebetulnya Allah membantu kita agar hemat lho, contohnya dengan naiknya harga bawang, cabai, dan telur.. selalu ada hikmahnya), amiiiin.

Oh iya... cerita di atas kesannya saya anti bahkan melarang takjil ya? Enggak sama sekali. Saya suka takjil, asal tidak berlebihan. Contohnya, suami kalau ingin beli takjil biasanya dia hanya beli satu bungkus untuk berdua dengan saya. Jadi pas sholat maghrib, tidak begah perutnya, dan jadi tambah romantis gitu deh, suap-suapan, juga menciptakan kebersamaan yang lebih indah. 

Selamat berpuasa Ramadhan..
Selamat bikin atau beli takjil... yang sehat dan enak ya... :)


Tulisan ini diikutsertakan untuk GA dalam rangka Ramadhan Giveaway dipersembahkan oleh Zaira Al ameera, Thamrin City blok E7 No. 23 Jakarta Pusat



Thursday 18 July 2013

Tiap Berwisata Ke Yogyakarta, Saya Selalu Memerhatikan 10 Hal Ini

Jernihnya air di Pantai Sundak
Yogyakarta, mendengar nama itu disebut, hatiku serasa hanyut oleh selaksa kenangan indah. 

Puitis sekali ya.. Yogyakarta atau secara administratif disebut sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta memang mempunyai banyak sekali keistimewaan bagi saya. Apakah karena saya terlahir di sana? Tidak, saya tidak terlahir di Yogyakarta, ataupun besar atau juga menempuh pendidikan di sana, tidak sama sekali. Lantas apa yang membuat saya kangen dengan kota itu?
Banyak sekali, terutama suasana kota yang terasa tradisional dimana masih banyak wanita-wanita paruh baya berkebaya dengan rambut yang digelung. Masyarakatnya yang adem ayem, seperti tidak ada rush hour disana, kontras sekali dengan suasana di Jakarta yang selalu riweh. Hanya itu? Tidak dong ya, masih banyak lagi.

Pariwisatanya, terutama pantainya. Deretan pantai selatan yang merupakan pantai dari Samudra Hindia terasa sangat cantik dan mempesona. Debur ombaknya yang garang atau landai menghempas. Pasir putihnya yang terhampar dan empuk ketika dipijak. Hewan-hewan karangnya yang cantik memikat. Serta misteri-misteri goa-goa yang berada di area pantai dengan sungai-sungai yang mengalir di dalamnya. Sungguh merupakan ciptaan Allah yang tiada bandingannya. Oh iya, deretan pantai selatan Yogyakarta tersebut memiliki kekhasannya masing-masing, seperti Pantai Krakal dan Sundak yang berkarang, tetapi ketika air surut kita bisa mendapati banyak biota laut seperti bintang laut, ikan-ikan hias, teripang, dan lainnya terjebak di cerukan karang.

Atau pantai Baron dengan wisata kuliner seafoodnya yang fresh dan maknyus serta murah meriah, dijamin bakal ketagihan. Pantai Indrayanti merupakan salah satu pantai berpasir putih dengan laut yang biru jernih yang dikelola oleh pihak swasta. Di sana disediakan speedboat atau banana boat yang bisa kita sewa.

Bermain ombak dan pasir di Pantai Indrayanti
Itulah beberapa alasan kenapa Yogyakarta begitu teristimewa untuk saya. Sebenarnya masih banyak alasan lain yang tidak bisa saya ungkapkan, karena semua mengenai rasa hati. Sudah beberapa kali saya berwisata ke Yogyakarta. Dulu ketika saya SMA, dua kali saya diajak berkeliling Malioboro, street market yang tidak pernah sepi. Lalu ketika kuliah, saya ada studi lapangan ke Kaliurang dan Pantai Krakal. Dan tahun kemarin, sekolah tempat saya mengajar mengadakan studi wisata ke Pantai Baron, Sundak, dan Indrayanti, serta ke Keraton.
Mengenal lebih dekat tentang keraton di Museum Keraton
Saat masih SMA, saya hanya sebagai penikmat atau turis saja. Namun, ketika kuliah dan mengajar kemarin, saya juga ikut merencanakan acara. Mulai dari mencari informasi seputar tempat tujuan, mencari jasa biro, dan mencari tempat penginapan yang sesuai.

Saat masih kuliah, sebelum internet mulai merebak, kami sangat mempercayakan perjalanan kepada agen wisata. Akan tetapi sekarang, kita sudah bisa mencari sendiri semua informasi seputar perjalanan dari berbagai website wisata. Hal ini tentunya mempermudah kita untuk merencanakan perjalanan dan anggaran biaya perjalanan kita. Berikut beberapa tips hasil dari pengalaman saya :
  1. Pilihlah jenis liburan anda, mau backpackeran atau mau koperan, karena hal ini akan sangat berpengaruh terhadap budget/biaya yang akan kita keluarkan.
  2. Tentukan waktu liburan jauh-jauh hari, agar kita bisa mempersiapkan segala sesuatunya lebih matang. Mulai dari pengurusan cuti, mencari tiket yang murah, mencari voucher hotel, merencanakan urutan tempat yang akan kita kunjungi, dan bisa kroscek lagi semua rencana kita.
  3. Bertanyalah kepada orang yang sudah mengerti tentang tempat tersebut. Nah yang ini, selain bertanya langsung secara personal ke orangnya, kita juga bisa mencari informasi tersebut di internet.
  4. Saya selalu membawa 2 tas. Tas besar untuk membawa semua keperluan saya biasanya saya tinggal di hotel, dan tas kecil untuk peralatan ketika saya sedang jalan-jalan menikmati obyek wisata.
  5. Membawa botol minuman sendiri, dan akan saya isi refilnya di hotel, biasanya air putih itu gratis. Coba bayangkan bila kita membeli air putih kemasan di obyek wisata, mahal banget.
  6. Memakai sandang yang nyaman dan rapi.
  7. Membawa perlengkapan elektronik seperti HP dan chargernya, kamera dan chargernya serta memori cardnya, dan memastikan bahwa semua baterainya terisi penuh. Kan enggak enak kalau pas mau motret eh ada pemberitahuan kalau baterainya mau habis.
  8. Jika memang harus membeli oleh-oleh, saya membeli oleh-oleh yang benar-benar khas daerah tersebut, kalau yang ada di Jakarta buat apa saya beli kan. Dan jangan malu untuk menawar setengah bahkan sampai sepertiga harganya ketika di Malioboro, Pasar Bringharjo atau Sentra Gerabah Kasongan.
  9. Oh iya, kalau bertanya arah, saya selalu mencari satpam atau polisi. Tapi di Yogyakarta ini, semuanya bisa di tanyai arah, jadi tidak usah khawatir.
  10. Memastikan kalau tempat saya menginap itu bersih dan aman. Kalau sekarang, bisa kita cari dan hubungi langsung lewat website tersebut kan ya.

Oh ya tempat penginapan tentunya akan kita cari jika kita tidak mempunyai saudara di daerah yang akan kita kunjungi, atau rumah saudara kita jauh dengan obyek wisata yang akan kita kunjungi. Walaupun hanya sebagai tempat untuk beristirahat, tapi jika penginapan tersebut nyaman di badan, suasana, dan di kantong, akan membuat kita juga lebih rileks menikmati liburan kita. Seperti yang saya sebutkan di atas kalau pada zaman sekarang dimana internet sudah merebak, sangatlah mudah mencari tempat penginapan via online. Tinggal buka situsnya dari rumah atau tempat kerja anda. Namun, tidak semua situs tempat penginapan bekerjasama dengan banyak penginapan di setiap kota, dan tidak semuanya terpercaya.

Ada satu situs online tempat penginapan yang bekerjasama dengan lebih dari 120.000 hotel di seluruh wilayah Indonesia bahkan di luar negeri, yaitu www.voucherhotel.com. Di situs tersebut, selain harga dan alamat penginapan, juga dijelaskan tentang fasilitas penginapan, dan standar kamar. Kita bisa mencari penginapan dari yang populer, atau dari yang murah atau berdasarkan bintangnya. Praktis juga tinggal klik, transfer, lalu kita akan dikirimi invoice, dan invoice itu tinggal ditunjukkan ketika kita sudah mencapai tempat penginapan yang kita pesan. Untuk mengakses www.voucherhotel.com sangat mudah, bisa lewat semua gadget yang terhubung internet, jadi tidak hanya lewat PC. Lalu banyak sekali promo menarik tentang diskon harga, dan juga tips trik berwisata ke daerah tujuan anda tersebut.


Ya itulah kesepuluh tips dari saya. semoga bermafaat. Benar apa yang dinyanyikan oleh Kla-Project tentang Yogyakarta, kota yang akan membuat kita terus menerus ingin kembali. Kota yang menghadirkan setangkup rindu untuk terus diingat dalam sanubari.

Penasaran dengan Yogyakarta?? Yuk berwisata ke sana.. tidak akan menyesal kok. :D

Friday 5 July 2013

Wanita dan Bunga


Wanita sering diibaratkan sebagai bunga. Kenapa? Itulah yang sering muncul dalam benak saya. Mengapa wanita sering diibaratkan sebagai bunga. Apa karena mereka suka bunga? Saya yakin tidak semua wanita menyukai bunga. Lantas, karena apa?

Suami saya bilang kalau wanita itu cantik, sebagaimanapun bentuk fisiknya, wanita itu tetap cantik bagi lelakinya. Seperti bunga, mereka selalu terlihat cantik apapun bentuknya. Edelweis yang coklat rapuh itu saja masih cantik dan abadi. Raflesia yang berbau bangkai saja masih terlihat manis dengan warna merah menyalanya.

Ayah saya bilang, bunga itu penuh pengorbanan. Bunga tahu kalau dia hanya bertahan sesaat. Setelah putik bertemu dengan benang sari, maka dia akan layu, jatuh dan gugur, agar buah dapat muncul dan keturunanpun lestari. Begitupun wanita, wanita rela madunya dihisap agar kehidupan lain dalam dirinya terus kuat dan bertahan hingga saatnya tiba muncul ke dunia.

Bunga itu kelihatannya rapuh ringkih, tapi coba petik! Dia bisa saja alot, bisa juga berduri, bahkan beracun. Wanita juga kelihatannya lemah tak berdaya, tapi coba lihat lebih jauh.. dia kuat.

Duhai para pria di sana, kalianlah pokok tumbuhan itu, topanglah dukunglah lindungi hargailah bungamu.

05072013 12.56 am
renungan pagi
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...