Monday, 4 August 2014

Tips Menghemat Air Di Rumah


Pagi tadi wow banget buat saya, hehehe. Biasanya setelah sholat subuh, saya tidur lagi, kali ini tidak. Jadi, pekerjaan beberes rumah yang biasanya dilakukan 2 ronde (pagi dan malam), tadi bisa diselesaikan 1 ronde saja. yeeeeeaaayyy #(-____-).

Beberes rumahnya ternyata banyak berhubungan dengan air. Waktu sedang mencuci piring nih tiba-tiba teringat dengan komik yang saya baca di toko buku, judulnya kalau nggak salah Keluarga Super Irit deh. Jadi ceritanya saya itu kan kalau mencuci piring tidak di wastafel/sink tapi pakai baskom untuk air bilasannya. Disitu kok ya airnya masih bersih, sayang kalau dibuang gitu, padahal dalam Islam juga diajarkan untuk tidak memboroskan air (pernah baca ada dalilnya gitu). Di buku itu juga diterangkan bagaimana caranya menghemat atau lebih tepatnya merecycle air. Saya tulis satu-satu seingat saya ya, air-air yang bisa dihemat atau direcycle :).

Air cucian beras.
Kalau ini sudah sampai diiklankan oleh salah satu produk kecantikan internasional, bahwa air cucian beras itu bisa melembutkan dan mencerahkan kulit. Kalau kita mau mencuci beras, sediakan juga 2 wadah penampungan yang sedang, jangan terlalu besar. Wadah pertama untuk menampung bilasan pertama, dan wadah yang kedua untuk menampung bilasan yang kedua dan atau ketiga. Nantinya, air di wadah pertama itu bisa dipakai untuk menyiram tanaman dan yang di wadah kedua bisa untuk cuci muka. Dapat 3 manfaat kan, berasnya bersih, tanamannya sehat, terus muka kita kinclong :). Kalau air di bilasan kedua masih terlihat keruh bisa ditaruh di wadah pertama. Untuk menyiram tanamannya juga jangan air sebaskom untuk tanaman yang baru tumbuh, hehehe... disesuaikan saja.

Air cucian beras untuk menyiram tanaman
(sumber gambar: https://baguserek.wordpress.com)

Air cucian piring
(sumber gambar: http://ipll.manoa.hawaii.edu/ind/tiw/lessons/L40/index.htm)
(sumber gambar: http://ipll.manoa.hawaii.edu/ind/tiw/lessons/L42/index.htm)
Jadi begini, dari dulu sebetulnya saya tidak terbiasa mencuci piring di sink pakai air keran yang mengalir (tapi tetap bisa kok kalau mencuci di situ :)). Biasanya saya mencuci piring dan perabot itu sekalian banyak, kalau sekiranya bakal ada noda mengerak ya saya masukkan air ke wadah itu. Ada dua cara mencucinya, yang pertama pakai 2 baskom air, yang kedua hanya pakai 1 baskom air. Kalau pakai 2 baskom air, biasanya saat ada acara makan-makan atau syukuran, atau cucian piringnya banyak bangeet. Baskom yang pertama untuk bilasan pertama (menghilangkan busa) dan baskom yang kedua untuk bilasan terakhir. Kalau pakai satu baskom, cara menghilangkan busanya dengan dipercik-percik terus baru dibilas. Air bilasan terakhir itu biasanya kan masih bersih ya. Itu bisa lho dipakai untuk mengepel lantai, tinggal diberi pembersih lantai saja. Bisa juga untuk menyikat kamar mandi, menyiram carport, dan membersihkan kaca-kaca. Atau kalau mencuci piringnya di sink, sediakan baskom untuk menampung air bilasannya. Hemat kan... :)

Air bilasan mencuci baju
Prinsipnya sama seperti air bilasan mencuci piring, yang dipakai yaitu air bilasan terakhir yang masih bersih. Kalau air bilasan yang terakhir itu tidak bercampur dengan cairan sekali bilas :).

Air untuk mencuci tangan
Ini nih yang kadang bikin saya senewen. Ada dulu pernah murid saya, saya lihat mencuci tangannya, dan yang namanya keran itu menyala dari pertama kali dia basahi tangan sampai dia bilas tangannya itu. Itu pemborosan, sayang airnya lah, kan masih banyak daerah-daerah sulit air. Jadi nih, ada baiknya ketika mencuci tangan itu, keran dinyalakan pada saat membasahi tangan, kemudian dimatikkan, cuci tangan kita dengan sabun, baru nyalakan keran kembali ketika mau membilas tangan bersabun tadi. Selalu guyurkan air ke keran yang ada busa sabunnya. Kalau ingin lebih hemat dan menghargai air, baiknya membuka keran setengah saja yang penting air mengalir. Itu berlaku juga ketika gosok gigi, dan mandi pakai shower.

Itu dia ide saya tentang menghemat air. Sebenarnya kalau kita menghemat air, kita juga sedang menghargai air pemberian Allah dan menghormati orang-orang yang sedang kesulitan air. Plis tolong juga pikiran "Orang gue inih yang bayar tagihan PAM/listriknya, bukan elu"-nya itu dihilangkan. Coba deh bayangkan kalau suatu saat kita kekurangan air, hiiii.. Dan juga, jangan lupa tanam pohon besar ya di teras rumah (yang punya teras/halaman) jangan di semen semua itu halamannya hehe..

Semoga bermanfaat.. :)

8 comments:

  1. aku kalau siram tanaman pakai air bekas cucian beras :D

    minal aidzin wal faidzin ya Mbaaaak, mohon maaf lahir batin :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. tanamannya jadi gemuk2 ya Mba?
      Sama2 Mbak, maaf lahir batin juga.. :)

      Delete
  2. hehehe...sama mbk,dulu sering banget lihat murid pas wudhu krannya dinyalain,habis itu g wudhu tp ngobrol,mubadzir beneran itu air...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ihhh... iya gemes banget kalau lihat yg seperti itu. Kadang di toilet mall atau tempat umum jg ada yg seperti itu. Kan sayang airnya dibuang2.. Kalau murid saya waktu itu saya tegur tapi tdk mention nama siswanya, tegur saja semuanya, trus saya ajari cara cuci tangan yg hemat air dan bersih.

      Delete
  3. IDenya keren ... aku juga suka menggunakan air cucian beras untuk menyiram tanaman
    Thanks ya sharingnya :)

    ReplyDelete
  4. Wah susah aku cuci piring di kitchen sink & cuci baju pakai mesin. Boros air :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih bisa Mbak, pas bilas piring, airnya ditampung di baskom kyk digambar. Trus kalo mesin cuci pas ngeringin itu air yg keluar ditampung dibaskom, lumayan bisa buat gosok2 lantai kamar mandi :)

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...