Thursday, 7 January 2016

Cerita KRL : Rencana Menelusuri Jalur KRL Jabodetabek

Assalaamu'alaikum... ^_^


Judulnya sudah keren ya, hehe. Apakah ceritanya akan sekeren itu? Kita lihat saja. Tapi sebenarnya saya malu cerita ini. Dulu saya pernah sesumbar di blog ini bahwa tahun 2015, saya akan mengadakan wisata stasiun. Aaahh.. kenyataannya sampai sekarang belum terlaksana juga, hiks.
Namun, beberapa minggu ini (baru 3 minggu sebenarnya, hehe), saya mulai tertarik untuk mengubah rute berangkat atau pulang kerja saya ke beberapa rute KRL/commuter line (CL). Alasannya? Bisa enggak, enggak tanya alasan? Hehe, becanda. Alasannya karena saya ingin melihat rutinitas di luar rute yang biasa saya lewati, pun raut muka orang-orang, dan stasiun-stasiunnya. Makanya saya selalu memilih berdiri di dekat pintu kalau sedang kumat kepinginannya ini, hehe.

Nama rute KRL itu unik, bukan pakai rute 1, 2, atau 3, tapi pakainya warna rute yang dicetak. Biasanya sih di sebelah atas pintu KRL ada print out rute. Namun, ada juga yang belum dipasang. Sini saya tulis ulang berdasarkan Peta Rute Loopline di situs www.krl.co.id

Rute MERAH (Bogor - Jakarta Kota & sebaliknya) : Bogor - Cilebut - Bojong Gede - Citayam - Depok - Depok Baru - Pondok Cina - UI - Univ. Pancasila - Lenteng Agung - Tanjung Barat - Pasar Minggu - Pasar Minggu Baru - Duren Kalibata - Cawang - Tebet - Manggarai - Cikini - Gondangdia -  Juanda - Sawah Besar - Mangga Besar - Jayakarta - Jakarta Kota

Rute KUNING 1 (Bogor - Jatinegara & Sebaliknya) : Bogor - Cilebut - Bojong Gede - Citayam - Depok - Depok Baru - Pondok Cina - UI - Univ. Pancasila - Lenteng Agung - Tanjung Barat - Pasar Minggu - Pasar Minggu Baru - Duren Kalibata - Cawang - Tebet - Manggarai - Sudirman - Karet - Tanah Abang - Duri - Kampung Bandan - Rajawali - Kemayoran - Pasar Senen - Gang Sentiong - Kramat - Pondok Jati - Jatinegara

Rute KUNING 2 (Nambo - Jatinegara & sebaliknya) : Nambo - Cibinong - Citayam - Depok - Depok Baru - Pondok Cina - UI - Univ. Pancasila - Lenteng Agung - Tanjung Barat - Pasar Minggu - Pasar Minggu Baru - Duren Kalibata - Cawang - Tebet - Manggarai - Sudirman - Karet - Tanah Abang - Duri -  Kampung Bandan - Rajawali - Kemayoran - Pasar Senen - Gang Sentiong - Kramat - Pondok Jati - Jatinegara

Rute BIRU (Bekasi - Jakarta Kota & sebaliknya) : Bekasi - Kranji - Cakung - Klender Baru - Buaran - Klender - Jatinegara - Manggarai - Cikini - Gondangdia - Juanda - Sawah Besar - Mangga Besar - Jayakarta - Jakarta Kota

Rute Hijau (Maja - Tanah Abang & sebaliknya) : Maja - Cikoya - Tigaraksa - Tenjo - Daru - Cilejit - Parung Panjang - Cicayur - Cisauk - Serpong - Rawa Buntu - Sudimara - Jurang Mangu - Pondok Ranji - Kebayoran - Palmerah - Tanah Abang

Rute Coklat (Tangerang - Duri & sebaliknya) : Tangerang - Batu Ceper - Poris - Kalideres - Rawa Buaya - Bojong Indah - Taman Kota - Pesing - Duri

Jalur Pink 1 (Tanjung Priok - Tanah Abang & sebaliknya) : Tanjung Priok - Kampung Bandan - Tanah Abang

Jalur Pink 2 (Tanjung Priok - Rajawali & sebaliknya) : Tanjung Priok - Rajawali
Dari semua jalur itu, saya baru melalui (tapi enggak singgah di semua stasiun) Jakarta Kota-Bogor, Tanah Abang-Jatinegara, Manggarai-Bekasi, Duri-Tangerang, dan Tanah Abang-Serpong. Saya melewati Tanah Abang - Serpong saat hari Minggu, jadi jumlah penumpangnya tidak terlalu padat. Entah kalau hari dan jam berangkat - pulang kerja. Waktu lewat Manggarai - Bekasi juga kebetulan ada kereta balik, jadi masih agak kosong. Yang sering saya lihat di Manggarai, saat jam pulang kantor (17.00-19.00), arah ke Bekasi itu penuh sesak. Jalur Bogor - Jatinegara walaupun Sabtu tetap ramai. Nah, kalau Minggu malah ke arah Bogor yang ramai. Di jam-jam berangkat kantor yang ramai adalah yang ke arah Kota, Tanah Abang dan Duri. Saat jam pulang kantor arah sebaliknyalah yang ramai.

Saya lihat bentuk peron dari stasiun Pesing - Tanah Tinggi mempunyai kemiripan. Stasiun Kebayoran yang ada di jalur Tanah Abang - Maja sedang dibangun, sepertinya akan mirip seperti stasiun Palmerah. Banyak stasiun yang mempunyai 2 peron, hanya stasiun-stasiun tertentu yang mempunyai lebih dari 2 peron. Oke, jadi ada 65 stasiun yang harus saya singgahi kalau saya mau menguliknya. Kira-kira bisa enggak ya?

Trus kalau orang-orangnya bagaimana? Ya macam-macamlah, nanti saya ceritakan deh ya.. hehehe. Saya memang belum lama menggunakan KRL, tapi saya langsung tertarik dengan moda transportasi masal ini. Kehidupannya unik seunik penumpangnya ^_^. Teman ReeNgan ada yang mau ikut saya "ngukur rel"?

8 comments:

  1. Pengen juga naik krl, di surabaya belum ada tp masih rencana...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Moga ada ya Mba. Kalau belum ada, moga Mba Dwi bisa ke Jakarta dan naik KRL, aamiin ^_^

      Delete
  2. kok saya malah fokus infografis jalurnya ya..mungkin karena orang desain :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe... iya, sebenarnya saya enggak perlu menjabarkan infografis tersebut, tapi yaaaa... hehehe.

      Delete
  3. ayo ke Bekasi mbak, kabar2i ya kalau ke sini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oke, aku kabar-kabari sehari sebelumnya ya, Mba Lidya :).

      Delete
  4. Aku juga pengi Maaakkk,,,jalan2 pake KRL

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...