Assalaamu'alaikum...!! ^_^
Aarrgghhh... pikiran saya sudah teracuni! Tapi yang ini teracuni dengan hal-hal baik, minimal menurut saya, hehehe. Beberapa tahun yang lalu saya tidak sengaja menemukan tayangan di youtube tentang Zero Waste. Di situ dikisahkan ada seorang mama cantik bernama Bea Johnson yang berhasil menerapkan pola hidup zero waste (tanpa sampah) di rumahnya. Bahkan, bisa mengajak suami dan dua anak lelakinya untuk mengikuti pola hidup yang sama.
Dia mengakui sih kalau dia tetap memproduksi sampah, tetapi sebisa mungkin sampahnya adalah sampah yang bisa didaur ulang atau yang bisa dijadikan kompos. Ada beberapa sampah yang tidak bisa didaur ulang atau dijadikan kompos, dia simpan ke dalam suatu toples kaca kecil. Satu toples kaca kecil yang belum penuh itu berisi sampah yang dia produksi selama 5 tahun. Iya enggak usah kaget gitu deh, itu sampah 5 tahunnya yang tidak bisa diapa-apakan lagi.
Dialah Bea Johnson dan sampahnya selama 5 tahun |
Dia sebisa mungkin sangat menghindari plastik dan mengurangi pemakaian kertas. Bea pernah bilang bahwa dia tidak menerima kartu nama dari pihak manapun karena kartu nama terbuat dari kertas. Beliau juga selalu membawa botol minuman dari bahan stainless steel kemana-mana. Beliau, suami dan anak-anaknya bahkan membeli pakaian dari toko pakaian bekas. Dan hampir semua peralatan dapur serta makannya tidak ada yang terbuat dari plastik, kebanyakan dari kaca, kayu, logam, dan silikon. Trus kalau bawa bekal bagaimana? Bila bekalnya kering, seperti roti lapis maka cukup dibungkus dengan kain bersih saja.
Ya Allah, saya terinspirasi dengan beliau, sungguh!
Saya memang punya dapur impian sendiri yang nantinya akan menggabungkan konsep tradisional dan modern. Tapi itu nanti kalau saya punya rumah sendiri, hehehe. Sekarang ini kan saya masih ngontrak, dan karena di rumah kontrakan pernah terjadi serangan rayap, maka masih ada beberapa barang di rumah saya yang terbuat dari plastik. Saya pikir-pikir-pikir lagi, bagian rumah mana yang bisa saya kurangi produk plastiknya tanpa dipusingkan oleh gangguan rayap. Lalu AHA! Iya, di dapur. Produk-produk plastik di dapur bisa saya ganti dengan produk dari kaca, kayu, logam, stainless steel, dan silikon.
Untuk saat ini, saya sudah mulai pelan-pelan mengumpulkan produk non-plastik di rumah. Mulai dari peralatan makan (piring, mangkuk, sendok, garpu) yang sudah non-plastik. Tempat bumbu dapur, tempat garam, botol minyak, botol kecap, botol saus dan peralatan masak seperti panci, dandang, wajan, sodet, dan lainnya juga berbahan non-plastik. Namun jujur saja masih banyak produk plastik di dapur rumah kontrakan saya ini. Barang-barang tersebut antara lain:
RICE COOKER/MAGIC COM
Seperti kebanyakan penduduk Indonesia yang makanan pokoknya adalah nasi, keluarga saya pun demikian. Nah, karena sekarang ini masak nasi sudah praktis, tinggal ceklek rice cooker/magic com ya mau tidak mau kami pun harus memilikinya. Alhamdulillah magic com yang kami punya sudah setia 6 tahun menemani kami. Tapi sayangnya masih banyak komponen plastik dalam magic com tersebut. Kami menginginkan rice cooker/magic com yang komponen plastiknya benar-benar minim, seperti ini:
Namun, masalahnya model rice cooker seperti itu hanya bisa untuk memasak nasi, tidak bisa menghangatkan. Jadi urusan per-nasi-an masih saya skip dulu, nanti dipikir lagi enaknya seperti apa.
TEMPAT BERAS
Masih soal per-nasi-an, tapi ini yang belum jadi nasi alias beras. Saat ini pun, saya masih menggunakan wadah beras dari ember plastik. Wokeee... kita ganti saja. Enaknya pakai yang apa ya? Dari karung? Agak kurang praktis ya. Saya sih inginnya dari ember susu, tapi harganya mahal banget. Akhirnya kepikiran, gimana kalau beli panci besar saja, toh kebutuhan beras per bulan di rumah saya juga enggak banyak-banyak amat. Yang penting pancinya bisa menampung 10 kg beras (ini untuk 2 bulan lho, hehehe). Yang seperti ini nih yang saya suka:
TERMOS AIR PANAS
Suami dikasih termos air panas berbahan plastik oleh saudaranya. Lumayan menyimpan panas agak lama sih, tapi karena berbahan plastik, jadi mau saya ganti menjadi termos berbahan stainless steel seperti ini
Kelihatannya seperti terbuat dari plastik ya, tapi di situsnya diterangkan bahwa termos ini terbuat dari stainless steel. Nih, keterangannya:
Nanti beli 2 termos air panas seperti ini. Yang satu untuk persediaan air panas bening, dan yang satunya untuk termos teh hangat, hehehe.
TEKO AIR
Teko air putih saya masih terbuat dari plastik. Iya walaupun nyaman dipakainya karena ringan, dan tidak mudah pecah, tapi saya masih ingin menggantinya dengan bahan non-plastik. Tadinya mau mengganti teko air yang sekarang dengan teko air berbahan kaca, tapi takut pecah, hehehe. Akhirnya diputuskan untuk menggantinya dengan teko air berbahan stainless steel atau seng saja yang seperti ini:
Atau seperti ini:TOPLES MAKANAN
Saya mau mengaku kalau toples makanan atau jajanan yang saya pakai sekarang ini adalah toples berbahan plastik yang sudah bebas BPA dan yang sangat terkenal itu. Toples-toples merk itu memang awet dan bagus kedap udaranya, tapi karena berbahan plastik ya harus saya ganti agar dapur impian saya terpenuhi. Mungkin nanti akan saya ganti menjadi seperti gambar berikut. Sebetulnya saya tidak butuh banyak toples jajanan ini, mungkin 2 yang besar dan 3 kecil saja sudah cukup.
Toples makanan kapasitas 3000 mL (3 liter) |
Toples makanan kapasitas 800 mL |
TOPLES GROCERIES
Hehehehe, saya tidak tahu nama toples tempat menyimpan gula, teh, tepung, dan teman-temannya itu, jadi saya namakan saja toples groceries. Berapa ya yang saya butuhkan, sebentar saya hitung. Toples tepung terigu, tepung beras, tepung maizena, gula, teh, kopi, krimer, susu bubuk, teh pelangsing, bir pletok bubuk/jahe bubuk, dan coklat bubuk. Ya dibuat jadi selusin lah ya besar kecil sesuai kebutuhan. Saya sih sukanya toples yang seperti ini:
Tapi, banyak yang bilang bagusan yang model ini, katanya lebih kedap udara. Namun, saya bingung cara mencucinya nanti, susah atau enggak ya?
WADAH MAKANAN/BEKAL
Yang ini penting banget nih, tempat penyimpanan makanan untuk dimasukkan ke dalam kulkas. Kebanyakan kan dari bahan plastik tuh. Selain murah, juga ringan dan enggak gampang pecah. Namun sayangnya, saya pernah punya pengalaman buruk dimana kuah makanan saya meresap ke dalam plastiknya. Hal itu mengakibatkan warna plastik berubah dan meninggalkan aroma makanan cukup lama walau sudah dicuci berulang-ulang. Jadi, selain karena ingin mengurangi pemakaian bahan plastik dan karena alasan di atas, banyak juga chef yang bilang bahwa lebih baik menggunakan wadah dari kaca saja untuk menyimpan makanan, karena makanan jadi lebih awet. Saya sukanya wadah yang berbentuk seperti ini:
Saya kurang suka wadah yang tutupnya bisa punya 4 telinga itu lho, karena saya takut kalau telinganya itu bakal lepas, hehehe. Lalu saya juga lebih suka yang persegi panjang gini agar menghemat tempat saja sih. Kira-kira saya butuh 15 buah wadah seperti ini. Banyak kali ya, hehehe.
BOTOL MINUMAN
Kalau ada wadah makan atau wadah bekal, berarti ada botol minum. Seringnya tiap bepergian, saya memang selalu bawa botol minum agar irit saja, karena di Jakarta harga air bening bisa sangat mahal. Sebetulnya saya sudah punya 2 botol minum berbahan stainless steel, sepertinya itu cukup untuk kami berdua, hehehe. Contohnya seperti ini:
Ini bisa dibeli online di Tokopedia. Mending buka web Tokopedianya lewat webnya Shopback.co.id dulu biar dapat diskon atau uang kembali, hehehe. Ya kan enggak apa ya berusaha irit.
BASKOM
Saya punya 6 baskom, dan semuanya dari plastik, he he he #tersenyumgetir. Ini juga mau saya ganti lah, tapi bukan yang berbahan kaca, melainkan cukup yang logam atau seng saja. Kira-kira, saya hanya butuh 3 baskom dan 1 baskom untuk mencuci sayur. Seperti ini contohnya:
Baskom enamel jadul, tapi saya suka (INI TOKO ONLINE-nya) |
Kalau di luar negeri, bakul nasi ini untuk mencuci sayur lho ^_^ |
TALENAN
Hehehe... pisaunya kan sudah non-plastik, nah talenannya ini nih yang masih terbuat dari plastik. Padahal banyak ya talenan kayu. Setelah dipikir-pikir lagi, ya sudahlah enggak apa nanti ganti ke talenan kayu walaupun masih ketar-ketir dengan isu rayap. Sebenernya enggak butuh banyak sih, cukup 2 talenan saja. Yang satu untuk sayur dan buah, dan satunya untuk produk hewani. Kan katanya tidak boleh mengolah/mengiris produk tumbuhan dan hewani dalam satu talenan, bisa terjadi kontaminasi silang bakteri. Pinginnya talenan yang seperti ini:
Hehehe... pisaunya kan sudah non-plastik, nah talenannya ini nih yang masih terbuat dari plastik. Padahal banyak ya talenan kayu. Setelah dipikir-pikir lagi, ya sudahlah enggak apa nanti ganti ke talenan kayu walaupun masih ketar-ketir dengan isu rayap. Sebenernya enggak butuh banyak sih, cukup 2 talenan saja. Yang satu untuk sayur dan buah, dan satunya untuk produk hewani. Kan katanya tidak boleh mengolah/mengiris produk tumbuhan dan hewani dalam satu talenan, bisa terjadi kontaminasi silang bakteri. Pinginnya talenan yang seperti ini:
NAMPAN/BAKI
Sebenernya saya belum terlalu butuh nampan/baki karena jarang sekali ada yang bertamu ke rumah kontrakan kami. Tapi ya kalau-kalau nanti suatu saat ada yang bertamu berarti kami harus punya satu nampan. Ada dua bahan non plastik untuk nampan ini, yaitu kayu dan logam. Sepertinya saya memilih yang logam stainless steel saja, karena kalau kayu agak was-was ya.
Apalagi ya barang-barang di dapur yang masih terbuat dari plastik? Sepertinya sudah deh. Hmmm... ternyata banyak juga ya barang-barang di dapur. Pinginnya sih zero waste minimalis gitu. Saya sampai punya catatan di HP tentang jenis barang di dapur dan jumlahnya yang harus saya punyai, hehehe. Enggak berlebihan kan ya? Secara saya kan masih ngontrak.
Oh iya, mengapa saya ingin mengikuti jejak Kak Bea Johnson? Karena ya kalau mau dibilang alasan klise ya enggak apa-apa sih, tapi karena saya memang ingin menyumbang hal baik untuk bumi ini. Salah satunya ya dengan cara ini, mengurangi pemakaian barang plastik. Semoga nantinya bisa lebih berkembang dan bisa mengajak suami saya untuk ikutan zero waste, aamiin.
Itulah Teman ReeNgan, dapur impian saya. Semua perkakas dapur yang saya inginkan itu bisa dibeli di pasar tradisional atau supermarket. Namun bila saya sedang sibuk, belum punya waktu ke pasar, saya bisa membeli semuanya di toko online. Seperti yang tadi saya bilang, biar lebih irit lagi, saya mau belinya lewat Shopback.co.id saja biar dapat cashback. Jadi, buka webnya shopback.co.id dulu baru dari situ pilih toko online yang mau kita kunjungi lalu klik dan mulai belanja. Sudah hemat karena dapat cashback eh ternyata bisa lebih hemat lagi nanti kalau belanjanya pas Hari Belanja Online nasional (Harbolnas) tanggal 11 November (11.11) dan 12 Desember (12.12), diskonnya dobel eh tripel-tripel... 😍😍😍😍😍.
Saya minta doa dari Teman ReeNgan semuanya ya, semoga saya bisa mewujudkan dapur impian bahkan rumah impian saya dan suami, aamiin. Teman ReeNgan sendiri, punya dapur impian yang seperti apa nih? Tulis di komentar ya, biar saya ikut terinspirasi ^_^ [] Riski Ringan
Apalagi ya barang-barang di dapur yang masih terbuat dari plastik? Sepertinya sudah deh. Hmmm... ternyata banyak juga ya barang-barang di dapur. Pinginnya sih zero waste minimalis gitu. Saya sampai punya catatan di HP tentang jenis barang di dapur dan jumlahnya yang harus saya punyai, hehehe. Enggak berlebihan kan ya? Secara saya kan masih ngontrak.
Oh iya, mengapa saya ingin mengikuti jejak Kak Bea Johnson? Karena ya kalau mau dibilang alasan klise ya enggak apa-apa sih, tapi karena saya memang ingin menyumbang hal baik untuk bumi ini. Salah satunya ya dengan cara ini, mengurangi pemakaian barang plastik. Semoga nantinya bisa lebih berkembang dan bisa mengajak suami saya untuk ikutan zero waste, aamiin.
Itulah Teman ReeNgan, dapur impian saya. Semua perkakas dapur yang saya inginkan itu bisa dibeli di pasar tradisional atau supermarket. Namun bila saya sedang sibuk, belum punya waktu ke pasar, saya bisa membeli semuanya di toko online. Seperti yang tadi saya bilang, biar lebih irit lagi, saya mau belinya lewat Shopback.co.id saja biar dapat cashback. Jadi, buka webnya shopback.co.id dulu baru dari situ pilih toko online yang mau kita kunjungi lalu klik dan mulai belanja. Sudah hemat karena dapat cashback eh ternyata bisa lebih hemat lagi nanti kalau belanjanya pas Hari Belanja Online nasional (Harbolnas) tanggal 11 November (11.11) dan 12 Desember (12.12), diskonnya dobel eh tripel-tripel... 😍😍😍😍😍.
Saya minta doa dari Teman ReeNgan semuanya ya, semoga saya bisa mewujudkan dapur impian bahkan rumah impian saya dan suami, aamiin. Teman ReeNgan sendiri, punya dapur impian yang seperti apa nih? Tulis di komentar ya, biar saya ikut terinspirasi ^_^ [] Riski Ringan
Aku juga sekarang pake toples kaca untuk semua wadah makanan kering. Belinya kemarin habis banyak, hiks. Tapi seneng dapurku jd lebih rapi. Coba kemarin beli di shopback ya
ReplyDelete