Tak terhingga sepanjang masa
Kita sering sekali mendengar cerita tentang bagaimana seorang ibu menyayangi dan sanggup berkorban untuk buah hatinya. Itulah Ibu, seorang wanita yang selalu ingin mengekspresikan kecintaannya. Namun, bagaimana dengan Ayah, apakah ayah tidak sayang dengan buah hatinya?
Saya yakin, Ayah juga orang tua, pasti dia juga menyayangi dan sanggup berkorban apapun demi buah hatinya.
Tema itulah yang diangkat oleh Ben Howling & Yolanda Ramke dalam sebuah film pendek yang berjudul Cargo. Mengambil setting cerita mengenai wabah zombie yang menyerang sebuah desa. Diceritakan bahwa pada suatu desa sedang terserang wabah zombi, dan sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang balita perempuan, sedang mengendarai sebuah mobil mencoba melarikan diri dari serangan wabah tersebut. Namun, nahas nasib sang Bunda, karena ternyata beliau sudah terinfeksi "virus" zombie dan tidak bisa diselamatkan lagi. Sang Bunda yang sudah menjadi zombie lalu menyerang si Ayah. Dalam keadaan yang terluka cukup parah, sang Ayah mencoba menyelamatkan anak perempuannya.
Luka yang disebabkan oleh cakaran zombie tersebut juga menularkan virus ke dalam tubuh si Ayah. Dia sadar bahwa dalam waktu 13 jam, dia juga akan menjadi zombie. Berawal dari sinilah pergolakan batin sang Ayah dimulai, hingga akhirnya dia membuat keputusan yang sangat penting untuk anak perempuannya itu. Apakah keputusannya itu? Apakah dia akan menunggu selama 13 jam untuk menjadi zombie kemudian membuat anaknya menjadi zombie juga? Ataukah dia menemukan cara untuk menyelamatkan anaknya?
Jawabannya bisa anda lihat di video di akhir postingan ini. Film berjudul Cargo ini merupakan film pendek dengan durasi 7 menit. Walaupun mengambil setting tentang zombie, di film ini tidak diexplore secara mendetail tentang fisik zombie tersebut. Jadi tenang, kita tidak akan melihat banyak zombie yang terkesan menjijikan itu bergentayangan, karena memang pemainnya sangat sedikit, dan hanya terfokus ke Ayah dan anak perempuannya saja.
Cargo merupakan salah satu dari 16 finalis Festival Film Pendek wilayah Australia (TROPFEST AUSTRALIA) 2013. Tropfest merupakan suatu ajang kompetisi film pendek terbesar di dunia yang telah diselenggarakan selama 20 tahun. Menurut situsnya yaitu tropfest.com, festival ini tidak hanya diadakan di Australia saja, tapi juga di Asia Tenggara, New Zealand, Arabia, USA, Israel, China, India, dan Paris. Setiap tahun, di setiap wilayah akan mengangkat tema yang berbeda-beda. Tema tersebut menjadi acuan untuk para sineas dalam proses kreatif pembuatan film pendeknya. Apakah anda tertarik untuk ikut berkompetisi? Kalau saya saat ini cukup tertarik untuk menontonnya dulu. ^_^
Oh iya, pemenang Tropfest Australia 2013 sudah diumumkan, sayangnya Cargo bukan pemenangnya. Pemenangnya adalah sebuah film pendek yang berjudul We've All Been There. Tidak apa lah, karena memang ke 16 film tersebut memberikan pembelajaran yang mendalam tentang arti kehidupan dari sudut pandang yang berbeda-beda. Bagi saya semua filmnya itu bagus, walau ada yang bisa dengan mudah kita ikuti alurnya, atau ada yang kita harus mengernyitkan dahi agar bisa memaknai ceritanya. Oke eniwe semuanya, selamat menonton filmnya ya.. Enjoy..!!
peranan ayah itu penting untuk membangun karakter anak
ReplyDeleteiya betul, di keluarga sy ayah berperan sbg pengawas jg, skaligus pendidik. Walaupun ga secerewet Mama.. Jadi kami tau batasan yg boleh dan ngga boleh, secara Mama kan orangnya ga tegaan sm anak. Tapi kalo Bapa sdh bilang A ya harus A, hehehe... My Parents's My Hero lah pokoknya, ya ga Mak?
Deletedari didikan seorang ayah, lahirlah mental & keteguhan sikap yang sudah ditempa sepanjang masa,
ReplyDeletekalau untuk film Cargo, udah nonton trailler'a sih mba, tp belum nonton yang full version'a :(
betul.. trailernya yg di video dlm tulisan ini bukan?
Delete