Wednesday 19 June 2013

Beranilah Mewujudkan Mimpimu


Dare to live the life you have dreamed for yourself. Go forward and make your dreams come true.
__Ralph Waldo Emerson__

Mimpi, ya kita semua boleh bermimpi, apapun itu. Dulu ketika kecil saya bermimpi menjadi seorang guru, sampai-sampai saya suka sekali ketika bermain peran sekolah-sekolahan dengan adik-adik. Kami bergantian menjadi guru dan murid. Saya membayangkan menjadi seperti ibu guru favorit saya waktu itu yaitu alm. Ibu Puji Rahayu, beliau sangat sabar, dan pintar. Profil beliau pernah saya ceritakan di artikel ini. Bapak saya saat itu juga pernah bilang, "Kamu punya cita-cita apa? Kalau punya cita-cita usaha ya biar tercapai, nanti Bapak dan Mama bantu sekuat tenaga." Saya tambah semangat lagi. Mimpi itu pun terus saya pupuk dengan rajin belajar dan ikut semua kegiatan sekolah. Pikir saya waktu itu, "bukankah seorang guru itu harus pintar ya". Yah.. polosnya pemikiran seorang anak SD kelas 4.

Berkat didikan orang tua dan mimpi saya yang kuat itu, saya tumbuh menjadi anak yang pemberani, berani maju ke depan, entah itu jadi ketua kelas, jadi pemimpin upacara, pengibar bendera, pembaca puisi, serta mengerjakan kuis di papan tulis. Mimpi itu kembali dan semakin menguat saat saya SMA. Saya melihat liputan tentang Butet Manurung, seorang petualang, seorang guru bagi anak rimba. "Berani dan tangguh sekali orang itu, sukarela lagi ngajarnya", pikir saya saat itu. Akhirnya bulat tekad saya untuk mengikuti jejak dua wanita yang menginspirasi saya itu. Sampai akhirnya saya lulus SMA, saya lebih memilih universitas yang mempunyai jurusan keguruan/pendidikan. Alhamdulillah saya diterima di jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Negeri Semarang. Bahagia sekali, sujud syukur pun saya panjatkan kehadirat Illahi Robbi.


Meraih mimpi itu tidak mudah, memang betul. Banyak sekali aral melintang, kadang gerimis, pernah juga hujan badai. Hujan badai itu saya rasakan ketika mengurus skripsi, ceritanya pada artikel ini. Namun, alhamdulillah saya bisa melewatinya juga berkat bantuan keluarga, teman-teman, dan orang-orang yang tidak saya kenal tapi telah Allah kirimkan untuk saya. 

Di akhir masa kuliah saya, saya sadar kalau saya sudah diambang pintu keberhasilan saya meraih mimpi masa kecil saya. Apa yang akan saya lakukan lagi, apa lagi mimpi saya selanjutnya selain menerapkan ilmu dan mengabdi sebaik-baiknya untuk pendidikan? Saya merenung, dan akhirnya saya tuliskan mimpi saya itu pada secarik kertas. Hingga kini kertas itu masih tersimpan di dompet saya. Sudah lecek karena sering saya buka untuk mengingatkan lagi tentang mimpi saya, juga untuk meningkatkan lagi semangat hidup saya.


Alhamdulillah ada mimpi yang sudah terlaksana, ada juga yang belum, dan ada juga yang setiap hari saya laksanakan. Ada yang bisa saya centang, dan ada yang tidak bisa saya centang. Belum saya centang bukan berarti saya tidak atau belum bisa mewujudkannya, tetapi itu memang hal yang saya lakukan sehari-hari, seperti nomor (6) dan (8). Dengan menulis mimpi saya dan selalu mengingatnya, saya bisa tahu apa yang harus saya lakukan untuk mewujudkannya. Masih terngiang kata-kata Bapak, bahwa jika kita mempunyai mimpi kita harus berusaha mewujudkannya. Jangan hanya mengatakan bahwa saya punya mimpi, saya punya keinginan, tetapi berpangku tangan saja. Mungkin, nomor pada kertas itu akan bertambah lagi seiring perjalanan hidup saya.

Jadi, ayo.. jangan pernah takut untuk bermimpi, setinggi apapun mimpi itu bermimpilah. Namun, jangan pernah hanya bermimpi saja, kejarlah dan usahakanlah mimpimu itu agar terwujud.
Selamat mewujudkan mimpimu kawan..!!! ^_^


"Diikutsertakan dalam GiveAway Tuppy, Buku, dan Bipang di www.argalitha.blogspot.com"

6 comments:

  1. mimpi itu perlu supaya ada tjuan kedepan untuk menggapai mimpi

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, biar kita juga punya arah dlm hidup

      Delete
  2. yup, bila hanya berdiam diri, maka segala impian akan sia-sia

    terima kasih, telah terdaftar sebagai peserta :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. yap.. apa gunanya mimpi ya kalo hanya berdiam diri...

      Delete
  3. eh pingin S2 ke Jepang jugaa???
    wah samaaa
    ayo mari berusahaaa ^_^

    ReplyDelete
  4. iya ... kalo ada kesempatan, tapi sebenernya lebih pengin ke finlandia.. lihat sistem pendidikan disana trus dipraktekan dg digabung sm kebudayaan Indonesia yg luhur

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...