Friday 29 July 2016

Lebaran Ceria 2016 : Silaturohim Goal, Ketemu Dengan Ponakan Baru, & Sebuah Peristiwa yang Tak Terduga

Assalaamu'alaikum..!! ^_^

sawah, kampung, kampung halaman, diaryhijaber, hijab, hijaber, hari hijaber nasional, lebaran 2016, libur, ponakan

Idul Fitri 1437 H, saya dan suami kembali mudik ke kampung halaman, kebetulan kampung halaman saya dan suami letaknya disatu kecamatan hanya beda desa. Saya kembali naik kereta api mudik-balik & suami kembali mengendarai motor mudik-balik. Suami bilang, dia ingin menikmati suasana mudik di jalan raya & menikmati nasi Jamblang saat lewat Cirebon. Namun apa mau dikata, saat suami mudik ternyata sepanjang hari itu hujan mengguyur tidak berhenti, ditambah lagi dengan kemacetan yang panjang. Saya yang saat itu sudah di kampung benar-benar khawatir, saya hanya bisa berdoa memohon keselamatan untuknya. Soalnya kalau saya sering sms atau telepon, kemungkinan suami akan sulit berkonsentrasi. Alhamdulillah dia selamat sampai kampung & bercerita kalau dia gagal menikmati nasi Jamblang *enggak apa lah yang penting selamat, hati saya jadi plong* *cieee*.

Persiapan mudik & balik sudah kami lakukan sejak setahun sebelumnya. Kami hitung perkiraan biaya mudik-balik yang kemudian kami tambah 50% dari jumlah biaya. Begitu pula dengan apa-apa yang harus kami bawa. Baju sehari-hari ada yang kami simpan di kampung, sehingga pakaian yang kami bawa hanya sarung & mukena untuk sholat, serta pakaian untuk bersilaturohim.

Beberapa bulan sebelum lebaran, saya ngomong ke suami kalau lebaran tahun ini saya ingin sekali mengunjungi semua kakak-kakaknya Mbah Putri dari Mama (Mbah Putri anak bungsu). Karena sepertinya sudah 3 kali puasa 3 kali lebaran saya tidak langsung datang bersilaturohim disebabkan oleh banyak hal (jujur waktu itu saya sedih). Semua Kakaknya Mbah Putri tinggal di satu kelurahan, dan mereka baiiik sekali. Saya masih ingat waktu saya SMA, ceritanya waktu itu saya tinggal di rumah Mbah Putri di kota (dekat dengan sekolah), setiap sarapan, Mbah Putri selalu meminta saya membeli sayur di Kakaknya yang pertama. Setiap itu pula, saya selalu diberi sepincuk bubur petis atau bubur sayur, ahh bahagia.. ^_^. Kakak-kakak Mbah Putri yang lain juga enggak kalah baiknya, mereka selalu memotivasi saya agar rajin belajar.

Akhirnyaaa.. silaturohim goal, Mama & Bapa serta adik-adik saya mau bareng-bareng dengan saya dan suami bersilaturohim ke semua Kakaknya Mbah Putri. Biasanya hanya mereka yang bersilaturohim, saya enggak ikut. Perasaan saya senaaaang sekali, bercampur haru dan kagum. Di usia mereka yang sudah lanjut, mereka masih semangat sekali, masih terus menawari saya makan, mengusap-usap punggung saya sambil bilang "Ya Allah sekarang kamu sudah gede ya, semoga cepet dapat momongan biar kayak adik-adikmu". Saya langsung berucap "Aamiin ya robbal'alamiin". Yang membuat saya lebih bahagia lagi adalah karena ternyata sepupu saya nambah banyak dan nambah gede, hehehe. Maaf enggak ada fotonya sama sekali, saya lupa banget kalau waktu itu saya bawa HP berkamera dan lupa mengabadikan momen itu. Entahlah, saat sedang bersama keluarga, saya jadi lupa dengan HP saya, ini beneran. Mungkin karena saya hanya pulang kampung setahun sekali pas momen Idul Fitri saja kali ya, jadi saat-saat bersama keluarga itu jadi ajang saya untuk kangen-kangenan dan lebih dekat dengan mereka.

Eh iya, judulnya ada dapat ponakan baruuuu.. ^_^. Jadi adik saya yang bungsu (saya sulung dan punya dua adik perempuan) sekitar 3 bulan yang lalu baru saja melahirkan bayi yang cantik & insyaa Allah sholehah, ya Nak! Aamiin! Waktu dia lahir, saya tidak sempat pulang kampung untuk menengoknya, karena waktu itu banyak pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan. Akhirnya saat lebaran ini, dia sudah kelihatan besar (walaupun masih bayi), daaaan dia enggak nangis waktu saya gendong, begitupun waktu dia digendong oleh suami, enggak nangis sama sekali. Kami bahagiaaaa banget. Pasalnya keempat ponakan kami saat seumuran dedek bayi (yang dua itu kakaknya dedek bayi) selalu menangis saat saya gendong. Apalagi suami, bahkan ada salah satu ponakan yang histeris kalau melihatnya, mungkin karena sangat jarang ketemuan, ya. Punya ponakan itu adalah suatu kebahagian untuk Pakde dan Bude yang masih belum dikaruniai anak ini. 

diaryhijaber, hijab, hijaber, hari hijaber nasional, lebaran 2016, libur, ponakan
Paginya, si Cantik minta difoto & direkam waktu mainin daun putri malu

Ada peristiwa lucu yang berkaitan dengan ponakan saya yang paling besar (umurnya 6 tahun, perempuan). Jadi dia itu manis, cantik, cerewet, & centil, dia tanya ke saya "Bude kalau lebaran nginep di rumah Mbah, enggak?" Saya jawab, "Insyaa Allah nginep" Trus dia menimpali, "Ooohh, ya udah kalau gitu aku juga nginep ah. Boleh ya Ma?". Laluuu pada hari H, dia menagih janji waktu saya ke rumah Mama Bapa, "Bude nginep, kan? Coba sini lihat tasnya, isinya baju bukan!" Saya yang tahu akan sifatnya yang menepati janji itu ya beneran bawa baju ganti dan memang bermaksud nginep di rumah Mama Bapa. Tapi, saya minta izin ke dia kalau saya ingin ke Purwokerto dulu silaturohim ke rumah Mbah Uyut (buat dia Uyut). Dia bilang "Boleh, tapi tasnya ditinggal trus balik ke sininya enggak boleh lebih dari jam setengah 7 malam." "Siap, Komandan! 86!". Hahahaha... hasilnya kami hanya bersilaturohim rutin ke rumah Mbah Uyutnya enggak lebih dari sejam di sana. Total waktunya 3 jam, 2 jam perjalanan pergi-pulang dan 1 jam di rumah Mbah Uyut. Sesampainya kami di rumah Mama Bapa, dia sudah menunggu sambil bilang "Kok sampai jam 7? Tadi janjinya cuma sampai jam setengah 7!" "Iya, cantik. tadi jalannya pelan-pelan biar enggak jatuh." "Oooo... oke deh, Bude yuk main, udah aku siapin." Hahahahahaha... hayati lelah, tapi baterai si cantik baru full diisi tampaknya. Okelah kita kemon, maiiin..!!

Cerita lebaran 2016 yang ketiga adalah sebuah peristiwa tak terduga. Kenapa tak terduga? Karena dua peristiwa sebelumnya awalnya sudah direncanakan yaitu silaturohim ke Kakak-kakaknya Mbah Putri & bertemu dengan ponakan baru. Sedang yang ketiga ini betul-betul di luar rencana. Ceritanya sehari sebelum saya mudik, adik saya menelepon meminta saya menjemput Mama yang habis ada acara di Yogyakarta sehari setelah saya di rumah (hari ini saya berangkat dari Jakarta, sampai rumah malam, terus besoknya berangkat ke Yogyakarta untuk jemput Mama). Adik saya bilang tiketnya sudah disiapkan. Mama saya itu sangat jarang pergi jauh sendirian, seringnya bareng-bareng dengan temannya atau kalau ada pelatihan saja. Waktu itu ada acara penting di Yogyakarta. Mungkin sebagian Teman ReeNgan bakal bilang kalau Mama saya itu manja, padahal enggak kok, saya diminta menjemput karena Bapa dan adik-adik saya sangat khawatir dengan Mama (saya juga sih sebenarnya).

Sepulang dari Yogyakarta, Mama minta diajari cara berinternetan (begitu kata beliau), mulai dari cara menggunakan WA, cara membuat, mengirim & membalas email, cara membuat & menggunakan facebook, dan cara mencari data lewat google serta youtube. Sepertinya sederhana ya bagi kita? Hehehe, tapi kami belajar itu semua selama dua minggu, hampir setiap hari. Alhamdulillah, itulah yang menyelamatkan hari-hari mudik saya di kampung. Dari situ Mama bilang, "Benar ya Ki, pepatah yang bilang, belajar di waktu tua bagai menulis di udara. Cepat sekali lupanya". Makanya, Mama sampai menyiapkan buku khusus semacam tutorial tahap demi tahap yang ditulis berdasarkan tutur bahasa beliau. Saya belajar banyak hal dari peristiwa itu. Belajar tentang semangat yang kalau selalu dinyalakan, semangat itu enggak kenal usia. Belajar bahwa apa yang tampaknya biasa dan enteng bagi kita, belum tentu berlaku untuk orang lain dan kita enggak bisa langsung menghakimi kepintaran orang tersebut. Belajar tentang kesabaran, bahwa dulu waktu kita kecil juga kita terus menerus mengulang pertanyaan yang sama yang mungkin menjemukan. Dan masih banyak lagi... Terimakasih ya Allah, terimakasih Mama ^_^.

Itu tiga dari banyak sekali cerita lebaran saya tahun 2016 ini. Tampak biasa saja, tapi bagi saya berkesan sekali. Apa cerita lebaran Teman ReeNgan, yuk berbagi di sini! Enggak apa walau tampak biasa untuk Teman ReeNgan, tapi mungkin akan jadi luar biasa untuk saya.. ^_^.

Btw, bulan Agustus (tanggal 7-8 Agustus 2016) nanti akan ada event tentang Hari Hijaber Nasional yang diadakan oleh Diaryhijaber.com bertempat di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat. Bakal banyak banget pengisi acaranya. Mau tahu siapa saja? Bisa dilihat di poster berikut ya.. :). [] Riski Ringan

diaryhijaber, hijab, hijaber, hari hijaber nasional

9 comments:

  1. mudik yg menyenangkan, bisa memberikan ilmu baru buat Mama ya mba... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba.. hehehe kalau kemarin sih sama-sama belajar.. :)

      Delete
  2. Enak ya satu kampung halaman sama suami, kalau saya jauhan, jd mudiknya bergantian hehe #malacurcol :))

    Wah mamanya keren masih mau belajar inetan, kalau ibuku udah mumet kyke, yg penting hp buat sms sama telp katanya :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau jauhan jadinya banyak pengalaman baru ya Mba. Pemandangannya berbeda trus kebiasaan di kampungnya juga mungkin berbeda.. :)

      Delete
  3. Wah asyik banget Mba, lebaran bertemu keluarga besar yang baik dan saling sayang, ponakan baru yang lucu dan ponakan yang cewrewet hihihi.
    Hebat euyh semangat Sang Mama untuk belajar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah banget Mba.. lebaran kemarin itu aku beneran seneng banget :)

      Delete
  4. Jogjanya mana nih mbak, banyak loh blogger dari jogja yang tetep eksis hehehe....

    SAHATAGO(salam hangat tanpa gosong) dari pojokan kota jogja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waktu itu, Mama saya ada acara di daerah Gejayan, Mas. ^_^

      Delete
  5. Rasa bahagia Mbak Riski terasa sekali dalam tulisan ini. Benar2 lebaran yang membahagiakan ya, Mbak.
    Semoga tahun depan kita bisa bertemu lagi dengan Ramadhan dan Idul Fitri ya, Mbak :)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...