Hari Selasa tanggal 24 September kemarin, sepulang dari diklat saya mampir untuk sholat Ashar di masjid Apartment Kalibata City. Selesai sholat saya duduk-duduk dulu sampai jam 17.30 menunggu suami menjemput saya. Namun, karena lapar sudah melanda, sayapun lantas masuk ke area mall. Terkejut saya ketika membuka pintu masuk mall, karena suasananya seperti sedang berada di dalam cafe, saya takut salah jalan dong ya. Namun setelah diamat-amati ternyata kawasan itu adalah Foodcourt Kalibata City.
Baru kali ini saya menjumpai desain foodcourt yang
mirip dengan cafe, walaupun masih tetap berciri foodcourt dengan banyak
warung makan dan banyak meja dan kursi. Meja dan kursi yang dipakai di
sini terbuat dari kayu, tidak seperti meja kursi di foodcourt biasanya.
Ada bagian foodcourt yang meja kursinya masih mempertahankan unsur kayu,
ada juga yang dicat putih agar diperoleh kesan vintage dan luas.
Warung-warung yang ada di foodcourt Kalibata City juga unik, masing-masing memiliki desain interior yang berbeda satu sama lain dan tidak didesain seadanya. Foodcourt Kalibata City ini terbagi menjadi dua ruangan besar, yakni ruangan indoor dan outdoor untuk area free smoking. Namun, baik ruangan indoor maupun outdoor sama-sama difasilitasi oleh layanan free wi-fi. Uuuhhuuu sungguh memanjakkan customer yang datang.
Warung-warung yang ada di foodcourt Kalibata City juga unik, masing-masing memiliki desain interior yang berbeda satu sama lain dan tidak didesain seadanya. Foodcourt Kalibata City ini terbagi menjadi dua ruangan besar, yakni ruangan indoor dan outdoor untuk area free smoking. Namun, baik ruangan indoor maupun outdoor sama-sama difasilitasi oleh layanan free wi-fi. Uuuhhuuu sungguh memanjakkan customer yang datang.
Di Foodcourt Kalibata City ini juga ada panggung hiburan mininya.sSepertinya tempat ini bisa nih untuk dijadikan tempat gathering atau halal bihalal :).
Akhirnya karena saya sudah sangat lapar, jadi ketika melihat ada tulisan bakso, sayapun langsung menuju ke warung tersebut. Ya.. saya adalah baksolover, dan kebetulan warung bakso itu ada tepat setelah pintu masuk ke FoodCourt dari masjid di Tower Cendana. Warung Bakso itu adalah Warung Bakso Kota Cak Man. Desain warung Bakso Cak Man minimalis namun terkesan luas karena warungnya berada paling ujung.
Pelayanan
Sistem pelayanan di sini bukan swalayan, kita hanya bisa
menyebutkan jenis bakso yang kita pilih, mau diberi mie atau tidak.
Kemudian si pelayan akan mengambilkannya dan menuangkan kuah murni ke
dalam mangkuk bakso kita, jika bakso dimakan di tempat. Kita sendirilah yang memasukkan bumbu tambahan, seperti daun bawang, bawang goreng, lada, garam, cuka, saos, atau sambal, dan kecap. Saya hanya menambahkan daun bawang, bawang goreng dan lada saja... Setelah itu kita
langsung membayar jumlah harga makanan yang kita pesan di kasir, setelah itu baru bisa kita santap
di salah satu meja kursi di foodcourt tersebut. Kemarin, mba-mba dan
mas-mas yang melayani saya sangat ramah sekali.
Makanan
Karena
baksonya dijual perbuah, maka saya bisa menikmati beberapa jenis bakso
yang saya maui dalam satu mangkuk. Saya memesan satu bakso sapi, satu
bakso sapi isi telur puyuh dan bakso goreng, tanpa mie. Bakso sapinya
enak sekali, bumbunya terasa tapi tidak membuat eneg. Teksturnya tidak
terlalu lembek juga tidak terlalu kenyal, jadi pas teksturnya. lalu
dagingnya juga berasa.
Bakso Sapi |
Sedangkan bakso isi telur puyuh malah sangat
kenyal cenderung keras kulitnya dengan isian telur puyuh yang kecil.
Kalau bakso gorenganya bumbu baksonya memang berasa, tetapi terlalu
kopong menurut saya. Jadi dari 3 jenis bakso yang saya pesan itu, saya
merekomendasikan bakso sapinya. Untuk kuahnya.. hmmmm saya sengaja tidak
menambahkan kecap dan saus untuk merasakan cita rasa asli kuah
kaldunya. Kaldunya tajam sekali dengan aroma dan rasa rempah yang
menggairahkan lidah. Selain jenis bakso tersebut, masih banyak jenis
bakso yang lain seperti tahu isi bakso, bakso bakar, dan lainnya.
Harga
Cara memberi harga di tempat ini berbeda lho ya dengan warung bakso pada umumnya. Kalau pada umumnya bakso dihargai permangkuk, kalau di warung Bakso Cak Man ini, baksonya dihargai perbutir ya, jadi jangan
kaget kalau seporsi bakso yang saya pesan dengan sebotol es teh harganya
mencapai Rp 20.000,- Masih cukup terjangkau kan? Range harga baksonya antara Rp 4000,- - Rp 6000,- per butir.
Oke temans..., jika anda kebetulan lewat Apartment kalibata City, jangan
ragu-ragu untuk mampir di foodcourtnya yang bersih dengan suasana yang
menyenangkan untuk makan dan berbincang. Terutama mampir ke Warung Bakso
Kota Cak Man ya...
Bakso Kota Cak Man
Kalibata City Square,
Jl. Kalibata Raya No.1, Kalibata
kayanya di kalimalang juga ada nih. review bakso cak man mudah2an dibaca nanti dapet gratis ya :)
ReplyDeleteiya Mak.. Bakso Cak Man memang franchise, sekarang sudah banyak ada dimana-mana.. amiiin.. hehehehe
Deleteuwahhhh kangen bakso cak man aku mbk jadinya hehe...dulu pulang ngajar waktu di malang,pasti ngecengnya guru2 ya di bakso cak man hehehe..enak ambil sendiri ^^
ReplyDeleteiya saya juga heran yg di Kalibata city ga bisa ngambil sendiri.. diambilin mba pelayannya.. :)
DeleteFoodcourtnya nyaman, dan gambar baksonya bikin lapaar hehee...nice review Mak :)
ReplyDeleteiya Mak.. yuk ah meeting disitu.. :)
Delete