Wednesday 30 April 2014

Bermain Kata dalam #riskiminikuis Part 2 (Kata Yang Bisa Dibentuk Dari Huruf-huruf Dalam Kata Masyarakat)


Hehehe... judulnya aneh ya.. Postingan kali ini bukan pemberitahuan ada lomba #disoraki #wuuuu #kecewa tapi hanya menceritakan alasan saya mengadakan mini kuis bermain kata.

#riskiminikuis asalnya adalah perayaan jumlah follower di twitter, tapi sekarang sedang dipikirkan lagi mau diadakan sebulan sekali, bagaimana menurut kalian? Periode pertama merayakan jumlah follower saya yang mencapai 200, periode kedua ini sebetulnya dadakan iseng saya yang ndilalah pas bertepatan dengan jumlah follower saya mencapai 400, alhamdulillah.

Kalau yang pertama itu adalah tebak nama gambar, yang ikut banyak. Tapi belajar dari #riskiminikuis periode 1 dimana saya mention ke akun kuis, lantas yang ikut terlalu banyak sampai mereka kirim twit yang sama berulang-ulang, saya pusing sendiri. Di #riskiminikuis periode kedua ini saya tidak mention akun kuis, dan jawaban hanya boleh satu kali saja. Memang ini tidak bagus untuk teknik pemasaran ya (bagusan yang pertama), tapi kan saya hanya ingin berbagi rizqi, jadi tidak terlalu mengejar marketing :).

#riskiminikuis periode kedua ini saya mencoba bermain kata. Caranya adalah dari kata MASYARAKAT, buatlah 20 kata yang hurufnya berasal dari huruf-huruf dalam kata masyarakat tersebut, tidak boleh ditambah huruf lain di luar huruf dari kata tersebut. Gampang kan????

Setelah saya pikir-pikir, kita bisa juga lho bermain seperti ini dengan anak-anak, lebih seru kalau dengan lomba, hadiahnya terserah kita tapi yang pasti ada hadiah ya. Dari situ kita bisa tahu seberapa banyak perbendaharaan kata dari anak-anak kita, bisa tahu apakah mereka senang membaca atau tidak, tekun mendengar atau tidak. Dari #riskiminikuis ini juga saya menjadi terkagum-kagum dengan bahasa Indonesia, karena ada banyak sekali kata-kata yang indah. Satu kata pun bisa mempunyai lebih dari satu makna/arti. Menurut saya itu keren sekali.

Berikut kata-kata dari peserta yang saya rangkum, semua kata ini berasal dari huruf-huruf yang ada dalam kata MASYARAKAT.
(Saya, Karat, Kasar, Marak, Rakyat, Tamasya, Rakaat, Makar, Sarat, Syarat, Masak, Takar, Arak, Asyar, Rasa, Raksa, Rak, Atas, Rata, Ayam, Akar, Ayat, Ayak, Kaya, Mayat, Kata, Asam, Masa, Sama, Tamak, Mata, Kamar, Samar, Raya, Karam, Maka, Asmara, Asma, Tara, Sara, Saka, Maya, Asrama, Kasa, Raka, Markas)

Bisa dihitung berapa banyak? Sebenarnya masih banyak lagi kata yang bisa dibentuk lagi. Betul kan? Bahasa Indonesia itu kaya sekali. Masih tidak bangga dengan Bahasa Indonesia? Coba bermain kata seperti ini.. hehehe.

Selamat bermaiiinnn... tunggu kehadiran #riskiminikuis berikutnya di akun twitter @RiskiFitriasari hadiahnya banyak lho, dan selalu ada hadiah kejutan :D.

Tuesday 29 April 2014

Tiga Tahun Tanpa Televisi, Seperti Apa Rasanya?


Maaf saya bukan ingin pamer lho.. :) (etapi kadang yang bilang kayak begini niatnya malah ingin pamer ya.. :( Astaghfirullah), SAYA BELUM PUNYA TV.. :D. Ya.. tiga tahun ini saya dan suami sepakat untuk tidak membeli TV.

Bukan karena saya menganut paham tertentu yang tidak boleh nonton TV (saya pernah didoktrin seperti ini oleh seseorang :)), atau karena saya tidak punya biaya untuk beli TV (lebih cenderung ke yang ini sih.. hehe..). Namun, lebih karena saya dan suami belum butuh TV. Itulah kenapa saya banyak sekali nonton film untuk memuaskan keinginan saya akan cerita.

Lha kalau ingin tahu berita? Saya lihat portal berita yang ada di internet, dan begini-gini juga saya langganan koran harian yang terkenal itu lho karena namanya sama seperti penunjuk arah. Kalau mau nonton saluran TV yang lain? Saya memanfaatkan jam istirahat kantor dan sesudah jam kantor untuk nonton TV berbayar yang ada di kantor, hehe.. :).

Lantas, maksud postingan saya ini apa? Apa meminta belas kasihan para sahabat blogger, yang nanti akhirnya membentuk Gerakan Receh For Riski Get TV?? Enggak kok, saya tidak pernah bermaksud seperti itu, tapi kalau ada yang mau memberikan TVnya untuk saya, mending belikan saya DVD player saya deh yaaa... #ditimpuk rame-rame. Saya hanya ingin menyampaikan, memang susah untuk tidak memenuhi KEINGINAN kita (saya akui itu setelah saya mengalaminya), tapi kalau niatnya sekuat baja juga tidak susah untuk memikirkan betul-betul yang sebenarnya jadi KEBUTUHAN kita itu apa.

Oke.. jadi walaupun saya belum mempunyai TV... #akurapopo :D


Maaf kalau postingan kali ini agak absurd..
Efek tidak bisa tidur semalaman :(


Monday 28 April 2014

Nonton Film Drama P.S I Love You, Larry Crowne & My Sister's Keeper



Hari Minggu (27/04/2014) kemarin rasanya badan malas banget untuk diajak bergerak, hehehe.... Maaf Teh Ani Berta, saya tidak jadi ikut acaranya Teh Ani.. Sambil ngulet-ngulet cantik, sehabis sarapan pagi yang alhamdulillah enak sekali, saya capcus nonton film yang malamnya saya beli. Tiga film sekaligus hari itu, dan sukses membuat satu gulung tissue habis. Saya nonton film drama, saudara-saudara *sekedar pengumuman*.
Entah ada apa dengan saya, malam Minggu itu saya ingin sekali nonton film drama, meluncurlah saya dari Kantor Tempo ke Mall Ambasador untuk beli DVDnya. Milih-milih ke bagian drama romantis. Tadinya saya mau cari You've Got Mailnya om Tom Hanks, yang direkomendasikan oleh Mamak Lidya Fitrian, tapi enggak nemu Maaaaakkkk hiks...T_T #nangis sesenggukan di kasur#. Tapi sebagai ganti atas kekecewaan saya itu, saya menjatuhkan pilihan pada 3 judul film berikut, "Larry Crowne", "P.S I Love You", dan "My Sister's Keeper".


Enggak menyesal deh saya pilih ketiga judul film tersebut, walaupun itu film-film lama. Banyak hikmah yang bisa saya ambil setelah seharian nonton film-film itu. Bahwa "kita sebaiknya mencari perubahan baik untuk diri kita tanpa memandang usia (Larry Crowne)", "jangan terlalu lama meratapi kepergian orang yang kita cintai, simpan cinta itu di bagian hati teristimewa, dan lantas move on lah untuk menuju masa yang lebih baik, orang yang kita cintai tahu kok kalau kita mencintai dia (P.S I Love You)", dan "kasih ibu memang sepanjang masa, tapi ada saatnya kita harus mau menerima kenyataan yang ada (My Sister's Keeper)".

Sebetulnya masih banyak lagi.. saya ingin mereview satu-satu, walaupun ketiga film itu film lawas, enggak apalah ya.. :). Oke.. kalau yang penasaran, selamat mencari DVD atau file filmnya ya.. :).

P.S. Thank You For Being My Reader.. :)

Sunday 27 April 2014

A Place To Remember : Kampung Halaman Saya Bumiayu


Merenung sejenak berfikir tentang sebuah tempat yang selalu saya ingat, terpatri di dalam memori otak saya yang semakin penuh. Dari banyak tempat yang saya kunjungi, hanya satu yang selalu membuat saya bersemangat untuk mengunjunginya lagi dan lagi. Tak peduli jalan rusak berlubang kecil berlubang besar bak danau kecil. Tak peduli 6 sampai 12 jam perjalanan Jakarta-Bumiayu, kampung halaman saya.


Mengapa? Kalau anda kesini mungkin kampung saya adalah biasa seperti kampung-kampung yang lain. Jalan desa dengan kadang pesawahan kanan kiri menghampar, kadang kebun, kadang dusun. Pesawahan yang selalu berubah pemandangan kalau saya pulang, kadang hamparan air perak menggenang laksana danau dangkal menyejukkan, kadang padi menghijau bak permadani empuk yang siap saya duduki, kadang pepadian kuning emas merunduk malu tapi membuat mata terpaku. Kadang pemandangan itu berganti dengan riuh rendah pak bu tani memanen padi-padinya yang merunduk malu itu. Tegak bungkuk badan mereka menebaskan arit ke padi-padi itu atau mengibaskan pepadian itu ke mesin penggiling, diributi oleh burung-burung pipit lapar yang juga tak kalah riuh rendah. Pemandangan itu bisa kusaksikan dari teras rumah.


Kalau pagi menjelang, suara ayam berkokok mengiringi adzan merdu berkumandang dari toa beberapa masjid di kampung, membangunkan kami yang terlelap. Udara dingin yang menusuk tidak membuat kami menarik kembali selimut kami, kami tetap mulai beraktivitas. Pagi itu matahari akan muncul dari balik gunung Slamet yang terlihat gagah di sebelah timur kampung saya. Cahayanya menghangatkan udara yang semula dingin.


Asap mulai mengepul dari dapur pertanda Bapa sedang merebus air di pawon (tungku) untuk minum dan mandi, Mama menanak nasi di magic jar, adik atau saya kebagian tugas membeli lauk untuk sarapan pagi itu. Lauk sederhana, murah namun menyehatkan. Kami harus mengantri sambil menghangatkan diri di depan tungku si penjual lauk, ya karena gorengan tempe dan gorengan dage yang menjadi favorit lauk di kampung, baru digoreng setelah dipesan.


Jam 6 pagi, dari teras rumah tempat saya menghabiskan sarapan pagi saya dengan segelas teh manis hangat, saya bisa melihat para petani pergi ke sawahnya dan para murid berangkat sekolah. Sering saling menyapa walaupun saya tak kenal nama, mereka ramah dan membalas menyapa. Saya belum akan beranjak, karena sebentar lagi sekitar jam 06.15 akan datang Mbok Jamu langganan keluarga kami, rumah kami yan pertama kali disambanginya. Dia akan menimba air dari sumur di depan rumah kami untuk mengisi ember kecil tempat mencuci gelasnya itu, lalu melayani kami sekeluarga. Jamu yang hangat segar menyehatkan, sebagai dessert kami di pagi hari. Kemudian kami mulai melakukan aktivitas kami masing-masing. Saya akan kebagian mencuci baju, saya memilih mencuci di kali Pemali dekat rumah.

Anak-anak berangkat sekolah

Kali Pemali merupakan sungai terbesar di kabupaten Brebes, mengalir dari Paguyangan sampai laut Jawa. Aliran air yang membelah kampung saya sangat deras dan kecokelatan di musim penghujan, dan menjadi sangat jernih di musim kemarau. Banyak denyut perekonomian berjalan di sini, mulai dari mbak buruh cuci, para bapak kekar penambang pasir, si tangan bertuah pemecah batu, para peternak kerbau dan bebek, serta para pencari ikan. Pagi hari akan ramai riuh rendah suara mereka. Melewati sisi sungai yang berbatu di sebelah kuburan desa, tak terasa mencekam karena keindahan pemandangannya.


Siang hari, angin semilir berhembus seakan menembus tembok rumah kami, membuai lembut mata kami sehingga kami pun bisa tertidur. Tidur siang itu bagus kan untuk kesehatan? ^_^

Kala malam menemui desa kami, suara-suara mulai berkurang. Jam 9 malam, mulai satu-satu terdengar suara motor lewat depan rumah kami, terganti suara tonggeret, jangkrik, dan kodok bersahutan seperti sebuah orkestra alam yang merdu. Suara air sungai Subah yang gemericik pelan di belakang rumah pun mulai terdengar, menenangkan. Sungai di kampung kami ada dua, membuat kampung kami berada di tengahnya mirip negeri Mesopotamia sana. Kami yang tadinya asyik mengobrol, akan mulai masuk ke kamar masing-masing untuk tidur. Kecuali jika piala dunia dan bulan puasa, kami akan terbangun di tengah malam untuk melakukan aktivitas.

Itulah kampung halaman saya, jelek tapi indah, sederhana, dingin, namun, banyak kenangan terukir di sini. Masa kecil yang bahagia, saya lalui di sini, bermain di kali, dikejar babi hutan di perbukitan kecil yang mengelilingi kampung kami, kadang menarik sebatang tebu dari truk pengangkut tebu yang sedang berjalan, belajar mengaji sehabis Maghrib di rumah ustad, dan masih banyak lagi. Sampai saat ini pun, kampung saya tidak banyak berubah. Di sini saya pun belajar kehidupan, belajar tata krama, belajar agama, belajar berteman, dan belajar-belajar yang lain.

Namun, dua tahun ini ada sedikit perubahan pada rutinitas kami sekeluarga (jika saya pulang kampung), karena Bapa terkena serangan jantung (alhamdulillah sekarang penyumpat pembuluh darahnya sudah hilang). Pawon (tungku) itu sudah dibersihkan digantikan dengan kompor gas, dan rutinitas mencuci baju di kali Pemali pun sudah diganti dengan mesin cuci di rumah. Itu semata-mata agar Bapa dan Mama tidak kecapaian, maklumlah mereka sekarang hanya berdua di rumah. Tapi, sawah, sungai, jalanan, gunung Slamet, dan perbukitan yang mengelilingi kampung saya masih tetap sama seperti 20 tahun yang lalu.

Salam  hangat dari kampung saya di Bumiayu :)
Mbak Nurul Noe, tanggung jawab ya sekarang, karena GA ini saya jadi kangen ingin pulang kampung :) dan menyadari bahwa saya ternyata tidak pernah memfoto rumah kami di kampung :).


http://nurulnoe.com/a-place-to-remember-give-away/


Tulisan ini dipersembahkan dalam rangka GiveAway A Place to Remember dari Mak Nurul Noe

Saturday 26 April 2014

Kartini Next Generation Award 2014


Pertama kali saya mengetahui tentang Kartini Next Generation Award 2014 (KNG Award 2014) adalah sewaktu penghargaan Srikandi Blogger 2014. Saat itu diumumkan bahwa akan diselenggarakan KNG Award 2014 oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi. Saya sendiri tidak mendaftar sebagai peserta, karena saya sadar, kontribusi saya untuk masyarakat belum banyak dan belum besar.

Tujuan dari KNG Award ini seperti kata websitenya adalah bentuk apresiasi pemerintah kepada kaum perempuan di Indonesia yang telah berhasil memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di berbagai bidang baik untuk peningkatan kapasitas, pengetahuan, e-literasi maupun kesejahteraan di masyarakat. Kegiatan KNG Award sendiri adalah kegiatan tahunan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diselenggarakan bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Intinya adalah penghargaan untuk para perempuan Indonesia yang mempunyai semangat Kartini dan mengembangkannya lewat teknologi dan informasi :). 

KNG Award 2014 mengambil tema "Woman As Agent Of Ch@nge", dan penghargaannya dikelompokkan menjadi 4 kategori, yakni "Perempuan Pembawa Perubahan Bidang Bisnis", "Perempuan Pembawa Perubahan Bidang Pendidikan", "Perempuan Pembawa Perubahan Bidang Seni dan Budaya", "Perempuan Pembawa Perubahan Bidang Kesehatan dan Lingkungan", dan penghargaan khusus untuk "Perempuan Pembawa Perubahan".

Finalis KNG Award 2014 (Foto dari Mira Julia)
Kami dari Kumpulan Emak-emak Blogger (KEB) mendapat undangan untuk menghadiri puncak penghargaan KNG Award di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, hari Selasa 22 April 2014. Tentunya saya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk mendaftar hadir :) alhamdulillah dapat undangannya, terimakasih KEB ^_^. Dari anggota KEB sendiri ada 4 wanita keren yang terpilih menjadi finalis KNG Award 2014, yakni Winda Krisnadefa (Kampung Fiksi), Mira Julia (Rumah Inspirasi), Asri Rakhmawati (Rumah Pena), dan Grace Melia Kristanto (Rumah Ramah Rubella).


Kiri ke Kanan : Asri Rakhmawati, Gracie Melia, Winda Kisnadefa, Mira Julia (Foto dari Gracie Melia)
Saya datang terlambat karena sebelumnya harus menghadiri acara blogger lainnya. Waktu saya datang, sedang berlangsung sambutan dari penyelenggara KNG Award 2014, tapi tetap saya terlambat, terbukti dari makan siang yang sudah habis ludes :). Kami, dari KEB duduk terpisah-pisah di beberapa meja bundar dan kursi yang sudah disediakan. Saya celingukan mencari teman, akhirnya dapatlah satu meja yang banyak anggota KEBnya, hehehe... Acara pertama yaitu talkshow tentang Perempuan dan Teknologi, kemudian coffe break, lalu talkshow lagi. Maaf kalau saya kurang mendengarkan talkshow kedua, karena di meja kami sedang berlangsung kehebohan kecil menyiapkan spanduk untuk para finalis dari KEB.

Supporter, mensupport semua finalis :) (Foto dari Cucuthnya Echa)
Akhirnya acara penghargaan pun dimulai, kami dari tim pompom (Mak Elisa Koorag, Mak Tanti Amelia, Mak Indah Nuria Savitri, Mak Cucuthnya Echa, Mak Fadlun Arifin, Mak Dwina, dan saya sendiri) mulai bersiap-siap membentangkan spanduk semangat. Satu demi satu pemenang dari masing-masing kategori diumumkan. Dan inilah pemenangnya :
  1. Perempuan Pembawa Perubahan di Bidang Bisnis : Nancy Margried
  2. Perempuan Pembawa Perubahan di Bidang Pendidikan : Mira Julia
  3. Perempuan Pembawa Perubahan di Bidang Seni dan Budaya : Intan Anggita Pratiwie
  4. Perempuan Pembawa Perubahan di Bidang Kesehatan dan Lingkungan : Wilda Yanti
  5. Penghargaan Khusus Perempuan Pembawa Perubahan : Gracie Melia Kristanto
Para finalis dan pemenang KNG Award 2014 (foto dari Winda Krisnadefa)
Pemenang KNG Award 2014 (Foto dari Gracie Melia)
Selamat untuk para finalis dan pemenang KNG Award 2014, semoga terus bisa berkarya lebih hebat lagi dan bisa terus menyebarkan semangat Kartini di lingkungan kita masing-masing. Selain itu, sebagai sesama perempuan, saya juga terpacu untuk minimal membawa perubahan baik untuk diri sendiri dan keluarga saya. Selamat juga untuk para Srikandi Merah Putih yang hari itu juga diumumkan.

Kumpulan Emak-Emak Blogger dan pemenang KNG 2014 (Foto dari Helmi Budiprasetyo)
Kumpulan Emak-Emak Blogger, MakPon pusing ya?? :) (Foto dari Tri Sapta)

Wednesday 23 April 2014

Turnamen Foto Perjalanan Ronde 41 : WASTRA

Batik motif Mega Mendung dari Cirebon
Dulu saya tidak suka merah, tapi berkat kain merah bermotif mega mendung ini, saya mulai suka warna merah. Ada aksen tinta emas di kain ini yang membuat saya salut dengan pembuat dan pembuatan kain batik merah bermotif mega mendung dari Cirebon ini.


Host turnamen foto perjalanan ronde 41 kali ini adalah Indah Nuria Savitri

Tuesday 22 April 2014

Curhat : Don't Judge Too Quickly, Positif Negatifnya

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah video di akun FB 2Pac Thug Life berjudul Don't Judge Too Quickly. Dalam video ini, banyak kejadian-kejadian menggelitik hati tentang : manusia itu kebanyakan akan berfikir dan mengambil keputusan tentang adegan yang pertama kali dilihatnya, sedikit yang kemudian sampai menelusuri urutan kejadian tersebut, sebabnya apa, dan endebre endesvre. Saya sendiri, yaaaa terkadang seperti itu :D. Dan berikut opini (pendapat) saya pribadi tentang hal itu ^_^.


Inti dari video itu adalah berfikir positiflah tentang apa yang terjadi di lingkungan kita atau dalam diri kita sendiri. Jangan langsung menghakimi bahwa orang lain melakukan kesalahan tanpa mencari bukti-buktinya dulu. Berarti kita harus kepo dong dengan urusan orang lain? Hmmm... kalau tidak harus kepo ya minimal kita berfikir positif saja terhadap peristiwa tersebut. Kok tidak HARUS kepo? Ya kan ada masalah atau kejadian yang terkadang harus kita cari penyebabnya, seperti kasus pencurian, masalah rumah tangga sendiri, atau kasus kenapa assisten rumah tangga saya agak malas ya, itu kita butuh kepo. Namun, jika masalahnya adalah masalah aib orang lain, menurut saya, tidak usahlah kita kepo, cukup diambil hikmahnya saja.

Sebetulnya "Judge Too Quickly" itu ada bagusnya juga lho. Jadinya masyarakat itu tahu bagaimana harus bersikap. Contohnya seperti ini, ada anak perempuan naik motor boncengan jam 11 malam pakai celana pendek sekali (paha kelihatan). Pasti orang yang melihatnya banyak yang akan "Judge Too Quickly" kalau "eh itu cabe-cabean kali ya", "itu perempuan enggak bener", "itu orang tuanya tidak becus mendidik anak" dan lain-lain dan lain-lain. Padahal mungkin si anak sedang terburu-buru karena lupa ada PR yang harus dikumpulkan besok pagi, sedangkan bukunya ada di rumah temannya, atau terburu-buru membeli obat untuk adiknya yang sedang sakit. Nah, dengan adanya sebagian masyarakat yang "Judge Too Quickly" inilah maka si anak perempuan itu lain kali akan berfikir lagi tentang pakaian yang akan digunakannya untuk keluar rumah saat jam itu. Masih banyak contoh lainnya, etapi bukan berarti kita harus selalu memikirkan semua kata tetangga ya.. yang penting kita sudah melaksanakan norma-norma yang berlaku, serta yang paling penting melaksanakan hal baik yang diperintahkan oleh Allah.

Terkadang Don't Judge Too Quickly juga membawa dampak negatif lho ya. Contohnya: saya pernah membaca berita tentang perampokan di sebuah rumah disiang bolong. Para tetangga berfikiran kalau si pemilik rumah sedang pindah rumah, karena ada mobil box dan ada orang-orang seperti pekerja yang mengangkut barang. Setelah si pemilik rumah pulang kemudian dia histeris, barulah para tetangga sadar, kalau yang mereka sangka pekerja itu adalah maling. Jika situasinya seperti ini, barulah kita boleh "Judge Too Quickly". Langsung telepon si pemilik rumah, apa betul sedang proses pindah rumah.

Inti dari tulisan saya yang panjang lebar itu adalah...

"Don't Judge Too Quickly" lah pada saat yang TEPAT


^_^

Monday 21 April 2014

Pengalamanku Berkunjung ke Kantor Google Indonesia

Berfoto dengan background cap motif batik di resepsionis kantor Google Indonesia
Sebelumnya, Selamat Hari Kartini untuk seluruh wanita Indonesia, semoga semangat  juang R.A Kartini senantiasa kita lanjutkan ^_^. Saat ini, perjuangan R.A Kartini dalam membela hak-hak kaum wanita sudah mulai menampakkan hasilnya. Di dunia perbloggeran, banyak sekali komunitas blogger wanita, salah satunya Kumpulan Emak Blogger (KEB). Dari KEB inilah akhirnya saya mendapat kesempatan berkunjung ke kantornya para mbah yang serba tahu, yakni "Mbah" Google.


Sebetulnya kunjungan ini sudah dilakukan sekitar akhir Februari 2014, hehehe.. Foto-fotonya lama mengendap dalam folder di laptop tercinta saya. Sayang juga ya kalau hanya saya yang tahu bahwa saya pernah ikutan tidur-tiduran di kantornya Mbah Google Indonesia.. #dilempari bantal. Alkisah.. KEB pada bulan Maret 2014 kemarin mengadakan perlehatan akbar yang menggelegar yaitu Srikandi Blogger. Salah satu agenda para 50 besar finalis Srikandi Blogger adalah kunjungan ke kantornya Mbah Google di Indonesia. Alhamdulillah MakPon Mira Sahid dan MakKetuPan Haya Aliya Zaki memperkenankan saya untuk jejingkrakan (sewaktu dikabari) dan lemah lembut (sewaktu di lokasi) melenggang keliling kantor Google Indonesia. Tentu acaranya bukan hanya office visit saja ya, kami-kami diperkenalkan dengan Google+ (G+), aplikasi dari Google yang memudahkan kita berinteraksi dengan teman kita dalam lingkaran-lingkaran buatan kita, jadi lebih privasi gitu lho.

Di depan kantor Google Indonesia, bareng Khalida Fitri
Kami janjian berkumpul di pelataran Gedung Sentra Senayan Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, dan jreng.. saya salah kostum pemirsah, harusnya memakai baju berwarna putih dan warna cerah, saya pakai warna-warni.. kekeke... Setelah makan snack yang diberikan Mak Khalida, kamipun langsung capcus ke lantai 28, tapi tinggalin KTP dulu ya di satpam gedung biar dapat tanda pengenal "guest". Saya sudah lebay saja membayangkan kalau kantor Google ini apakah sama dengan kantor Google di Amerika sana yang ada prosotannya, trus keren bikin enggak ingin pulang, ataukah beda ya. Sampai di lantai 28, kami tidak langsung masuk, tapi menunggu Dek Keke dulu (dia beda jauh umurnya dengan saya saudara-saudara). Ketat juga pengamannya, standar internasional ya, lalu setelah masuk, kami langsung diberi tanda pengenal khusus untuk di kantor Google (jadi punya 2 tanda pengenal). Sayang kedua tanda pengenal itu tidak boleh dibawa pulang untuk kenang-kenangan T_T.

Tanda pengenal masuk kantor Google Indonesia
Tempat resepsionis Google Indonesia inilah yang mencolok mata, karena itu apa yang ditempel sih?. Eh ternyata cap batik dengan berbagai motif, artistik dan Indonesia banget ya. Masuk ke ruang tunggu sekaligus ruang kerja, karena di kantor ini, karyawan bisa bekerja dimanapun dia mau, tidak hanya di meja kerjanya saja. Warna-warni, bersih, pandangan luas, dan adem (episode betah). Kata Dek Keke, karyawan itu asetnya Google, jadi kenyamanan mereka sangat diperhatikan, sehingga proses kreativitasnya jalan terus. Kami, foto-foto dong ya, no pic is hoax kan, saat itulah saya ceroboh, eh kartu pengenal gedung saya yang sangat penting untuk bisa keluar gedung hilang dari pandangan mata entah kemana. Jadilah selama pengarahan tentang Google+ yang diberikan oleh Dek Keke jadi tidak konsen sayanya (padahal pasang tampang pura-pura konsen).

Ruang tunggu di kantor Google Indonesia

Kantor Google Indonesia ini menempati satu lantai itu, dan dirancang membentuk huruf O. Karena saking kreatifnya, maka dari satu lantai itu ada dua sayap yang dibuat dua lantai, isi dilantai keduanya bikin betah kuadrat lah, ada kubikel semedi kalau saya bilang, lantas beberapa kasur dengan selemari minuman dingin gratis. Ada ayunan juga. Di lantai dua sayap yang lain ada arena taman kanak-kanak, area leyeh-leyeh dan meja pingpong serta beberapa alat ngegym untuk olahraga. Sudah berasa betah banget enggak sih?
Berhubung waktu saya tiduran tidak ada yang memfoto, jadi pakai foto yang modelnya orang lain :).
Ini ayunannya, tolong jangan lihat modelnya :(*
Kalau belum berasa betah, sudah tahu kan kalau kantin Google di Amerika itu gratis seluruh makanannya?. Di sini "Warung Mbah Google" nya juga gratis saudara. Saya saja ambil satu botol air mineral, satu botol minuman ion, satu buah apel, satu snack diet, beberapa permen dan beberapa snack lainnya, Dek Keke mempersilahkan dengan senyuman (saya menyesal tidak pakai ransel). Suasana kantinnya berasa seperti di dapur orang-orang kaya gitu, enak banget lah. Nah, ada area office yang benar-benar office, ini juga luas, dan masih banyak yang kosong (hayuk siapa yang mau daftar jadi cucunya Mbah Google). Ada beberapa ruangan juga yan diperuntukkan untuk rapat, eh keren banget nama-nama ruangannya, "Gelora Asmara", "Cucok", dan lainnya. Kesan Indonesia begitu kental disini, dengan adanya nama-nama berbau khas Indonesia, Cetakan/cap batik, lukisan punakawan, becak di atas awan, dan masih banyak lagi. Musholanya juga bersih dan nyaman.

Tidak sedang di rumah Mak Dina Begum, ini di Warung Mbah Google
Wingardium leviosa....!!!!!
Tentang Google+, bagi teman-teman yang punya akun gmail bisa langsung terdaftar di Google+, anda bisa mengadd akun gmail lain untuk bergabung, anda bisa membuat lingkaran-lingkaran tertentu untuk orang-orang pilihan anda. Selain itu, anda bisa menyimpan file seperti foto di Google+ ini. Saat ini, Google+ adalah akun socmed yan paling menjaga privasi penggunanya.

Sambutan dari MakPon Mira Sahid, pengenalan G+ oleh Dek Keke, sharing pengalaman finalis SB2014 : Astin Ananta & Suria Riza (Cucuthnya Echa)
Eh.. mau ketinggalan, cerita tentang kartu pengenal gedung yang hilang itu, tepat sebelum pulang akhirnya ditemukan saudara-saudara. Terimakasih sudah menyimpankan kartu saya Mba Edrida :), terimakasih untuk teman-teman KEB yang juga ikutan heboh mencari, terimakasih pada Dek Keke juga yang dengan baik hatinya bilang ke bapak satpam kalau-kalau ada kartu pengenal. Terimakasih banyak dari lubuk hati terdalam ^_^ (alhamdulillah saya tidak jadi bayar denda dan saya bisa pulang dengan selamat sentausa).

Sunday 20 April 2014

Aplikasi Anak Cerdas itu Bermain Sambil Belajar

Anak Generasi Z
Kelahiran seorang bayi ke dunia ini, tidak hanya ditunggu oleh Ayah Bundanya, tetapi juga oleh seluruh semesta. Akan ada banyak catatan diabadikan, banyak foto diambil, dan banyak suara direkam. Saat ini sungguh sangat mudah melakukan hal itu, karena sudah semakin canggihnya gadget yang ada. Nah, karena pertumbuhan si anak selalu disertai dengan gadget yang mengabadikannya, maka anak-anak pada masa ini sudah tidak asing lagi dengan gadget. Bahkan mulai usia 3 tahunan mereka sudah bisa mengoperasikannya. Keponakan saya yang tertua, Ais, berusia 5 tahunan dan baru duduk di TK (Taman Kanak-Kanak), pun sudah mahir mendownload aplikasi permainan di HP Mamanya, kalau perkara telepon atau sms Mbah nya (Kakek Nenek) itu sudah biasa. Istilah kerennya dia adalah Anak Generasi Z.
Seminggu yang lalu saya disms oleh Mamanya Ais mengabarkan kalau buku Matematika TK yang saya belikan untuk Ais sudah selesai diisi semuanya oleh Ais dan banyak yang betul. Haduh.. saya bingung, mau beli buku lagi belum ada waktunya. Tapi bingungnya saya tidak butuh waktu lama, karena setelah membaca artikel di www.emak2blogger.web.id tentang Aplikasi Anak Cerdas, saya pun lantas mendownloadnya di HP saya, saya cek aplikasinya ternyata menarik dan sangat pas untuk kondisi Ais saat ini yang sedang butuh bahan belajar.

Tentang Aplikasi Anak Cerdas

Shortcut Aplikasi Anak Cerdas
Wokehh saudara-saudara, sebetulnya apa sih Aplikasi Anak Cerdas itu? Nih.. Aplikasi Anak Cerdas (Aplikasi ACer) adalah suatu aplikasi untuk gadget android yang dikembangkan oleh PT. Acer Indonesia ditujukan untuk anak-anak usia sekolah dasar (6-12 tahun) dimana didalamnya berisi latihan-latihan pelajaran yang sudah disesuaikan dengan kurikulum Depdiknas Indonesia, banyak games/permainan yang mengedukasi, cerita-cerita untuk anak, dan berbagai informasi teknologi.

Kalau gadget anda menggunakan android versi 4.0 Ice Cream Sandwich (ICS) ke atas (jadi kalau android anda jelly bean, berarti sudah versi di atasnya), dengan RAM minimal 512 MB, kapasitas penyimpanan internal minimal 1 GB, dan layar HP android anda berdiameter 4,7 inchi atau lebih, anda bisa mendownload Aplikasi ACer ini melalui Google Play. Tenang, aplikasi ini hanya berukuran 14 MB saja, jadi ketika membukanya tidak butuh waktu lama.

Fitur dalam Aplikasi Anak Cerdas

Sebagai orang tua, pastinya kita akan melihat dulu ya apa saja yang ada di dalam Aplikasi ACer ini. Di halaman welcome, kita disambut dengan gambar beberapa profesi dalam dunia kerja, ini bisa membuat anak lebih semangat. Setelah halaman welcome, langsung masuk ke beranda/Home, disini ada beberapa pilihan yakni, Dunia Anak, Dunia Tekno dan Pengaturan. Halaman Home untuk orang tua berbeda dengan home untuk Anak. Jika menu Dunia Anak pada menu Pengaturan di on kan maka yang bisa diakses hanya halaman Dunia Anak saja.


Dalam Dunia Anak ada dua menu utama yakni Mari Bermain dan Latihan Yuk!. Selain itu ada menu Panduan dan Tantangan Berhadiah di sebelah bawah. Sayang untuk Tantangan Berhadiah periode pertama sudah ditutup jadi menu ini tidak bisa dibuka, padahal hadiahnya keren dan bisa mengajarkan anak untuk berkompetisi sekaligus belajar.

Jika menu Mari Bermain ini diklik, maka akan muncul banyak sekali aplikasi yang bisa di download. Aplikasi-aplikasi tersebut terbagi menjadi 3 kategori, yakni kategori Edukasi berisi aplikasi informasi seperti kamus, rambu-rambu lalu lintas, dan lainnya. Lalu kategori Permainan yang berisi berbagai permainan yang sederhana, asyik dan yang penting tetap memiliki muatan pendidikan. Kategori selanjutnya adalah kategori Buku Cerita, yang di dalamnya banyak sekali e-book, mulai dari cerita keagamaan sampai dongeng, yang kalau anak anda belum bisa membaca, anda bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk mendongeng atau belajar membaca bagi anak. Jika menu Izin Unduh pada menu Pengaturan di on kan, maka setiap mengunduh aplikasi di Mari Bermain, harus dengan izin orang tua, yaitu dengan memasukkan password yang hanya diketahui oleh orang tua.

Lanjut ke Menu Latihan Yuk!, menu ini diperuntukkan sebagai bahan pendamping belajar selain dari buku pelajaran sekolah. Di dalam menu ini ada pilihan pelajaran mulai dari kelas 1 sampai 6 SD, dari pelajaran Matematika, Sains, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Disini anak-anak diberi latihan yang dibagi dalam 3 sampai 4 tingkatan (seperti games pada umumnya), setiap tingkat ada 20 soal yang akan selalu diupdate. Anak akan lulus (naik tingkatan) jika bisa menjawab dengan benar 16 soal (berarti nilai KKMnya 8 ya). Nah, bagi orang tua yang tidak tahu jawabannya, bisa mengklik menu kunci jawaban di bawah soal. Kata Mama Ais, Ais lebih suka di menu Latihan Yuk! untuk anak kelas 1, yaitu pada pelajaran Matematika dan Sains, serius sekali katanya.

Tahapan menjawab soal dalam menu Latihan Yuk!

Kalau masih bingung menggunakan menu Latihan Yuk!, bisa mengklik menu Panduan yang berisi gambar cara menjawab latihan-latihan tersebut, interaktif dan lucu lho gambarnya.

Panduan menjawab soal
Untuk membuka menu Dunia Tekno, kita harus tersambung dengan jaringan internet. Di dalamnya, banyak terdapat artikel tips menggunakan dan merawat gadget yang mereka punyai. Walaupun namanya Dunia Tekno tetapi bahasa yang digunakan dibuat sesederhana mungkin sehingga dimengerti oleh anak.

Artikel dalam Menu Dunia Tekno

Keamanan dan Kenyamanan Aplikasi Anak Cerdas

Pertanyaan wajib dari orang tua adalah: "Apakah aplikasi ACer ini aman dari pornografi atau iklan-iklan yang negatif?". PT. Acer tentu membuat sistem pengamanan khusus agar orang tua merasa nyaman meninggalkan anaknya bermain dengan gadgetnya. Keamanan ini ada dalam menu Pengaturan. Untuk masuk ke menu ini, harus dengan mengetikkan kata sandi/password yang hanya orang tua yang tahu. Namun, pastikan menu pengamanannya di on kan ya, caranya yaitu dengan menggeser tombol On/Off pada Aktifkan Izin Unduh di menu "Akses dan Proteksi".


Dalam menu Pengaturan, tidak hanya pengaturan keamanan saja, tapi kita sebagai orang tua dapat melihat lamanya anak bermain dalam menu "Laporan Penggunaan" dan melihat perkembangan belajar anak di menu samping "Profil Pengguna". Oh ya, aplikasi ini bisa digunakan oleh 3 pengguna dengan jenjang pendidikan yang berbeda. Misalkan anda punya 3 anak, kelas 6 SD, 4 SD, dan 1 SD, maka ketiganya bisa menggunakan aplikasi ini dengan jenjang pendidikan mereka masing-masing dalam satu gadget anda, tentunya diwaktu yang berbeda.

 Saya sampaikan hal ini ke Mama Ais dan seorang teman saya. Sehari kemudian, saya mendapatkan jawaban positif dari mereka, bahwa anak-anak senang dengan aplikasi tersebut. Kata mereka, karena berwarna-warni dan banyak gambarnya jadi anak-anak lebih bersemangat ketika mengerjakan soal dan bermain. Kata mereka lagi, kalau menu Latihan Yuk nya bisa ditambah untuk anak TK, dan update soalnya jangan kelamaan, minimal seminggu sekali, kalau bisa setiap hari :).




Postingan blog ini diikutsertakan dalam lomba blog Aplikasi Anak Cerdas kerja sama 
Kumpulan Emak Blogger dan Acer Indonesia

Saturday 19 April 2014

Ngobrolin Film-Filmnya Tom Hanks

Tom Hanks
(sumber gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/Tom_Hanks#1996.E2.80.93present:_Directing.2C_producing_and_acting)
Saya sedang terpesona dengan Tom Hanks. Bukan karena wajahnya atau kehidupan pribadinya, tapi tentang kemampuannya dalam memilih cerita di film yang dibintanginya. Kenapa film-filmnya itu bukan film kebanyakan? Yang saya maksud dengan kebanyakan menurut subyek saya sebagai penonton amatir dan disesuaikan dengan selera saya adalah tidak melulu happy ending, tidak terlalu melebaykan si jagoan, atau tidak terlalu puitif dalam berkata-kata, alurnya mudah dipahami dan tidak belibet.

Pertama tahu Tom Hanks dari "The Da Vinci Code" tentunya, hehehe... Pasti sudah pada ngerti ceritanya kan ya. Tom Hanks, mencari bukti keberadaan persemayaman Maria Magdalene berdasarkan petunjuk yang ada pada karya-karya Leonardo Da Vinci. Lantas saya menonton "Cast Away" yang bercerita tentang perjuangan seorang kurir FedEx yang terdampar di pulau terpencil. Sepertinya itu cerita biasa ya.. Tapi yang saya salut adalah dia berhasil menyelamatkan diri setelah 4 tahun menghuni pulau tersebut, kemudian menemukan kenyataan bahwa tunangannya sudah menikah dan punya anak dengan pria lain... waaaaaaa.... ngenes.

Lalu berlanjut ke "Forrest Gump" seorang anak yang dilahirkan dengan keterbelakangan mental tapi dia berusaha untuk mengerjakan semua hal sesuai perintah. Kesuksesan demi kesuksesan diraihnya, tapi dia menganggap itu hal biasa. Wataknya yang saya suka adalah dia selalu positif thinking, dan mengerjakan segala sesuatunya dengan ringan hati. Film ini juga menceritakan kisah cinta Gump, dia juga punya rasa cinta pada seorang gadis teman kecilnya. Dia tidak peduli masa lalu si gadis, sampai akhirnya si gadis itu menikah dengannya dan meninggal duluan, sedih... Akting Tom Hanks di Forrest Gump ini patut saya acungi 2 jempol tangan saya.

Saya nonton filmnya Tom Hanks itu enggak urut ya... sediberinya oleh suami saya hehehe... Lantas, saya nonton "Captain Philips" cerita tentang seorang kapten kapal kargo yang dibajak oleh perompak, kemudian si kapten dijadikan sandera. Lantas terjadilah drama pembebasan sandera yang menegangkan dan dibuat se realistis mungkin. Di film ini memang tidak terlalu didramatisir tapi justru itulah yang membuat kagum.


Tadi, barusan saya menonton film Tom Hanks yang lain yaitu "Saving Private Ryan". Film ini berlatar perang dunia kesatu dimana Ton Hanks berperan sebagai komandan pasukan yang ditugaskan untuk mencari seorang prajurit bernama James Francis Ryan dari Iowa dan membawanya pulang, karena sang Jendral menerima berita bahwa dari keempat anak keluarga Ryan, 3 lainnya sudah tewas. Pertama saya kira yang berjalan dan sudah tua itu adalah Tom Hanks, ternyata setelah di akhir, orang itu adalah James Ryan, saya terkecoh. Banyak cerita yang bisa digali dalam film ini, tentang sisi kemanusiaan seorang prajurit yang sedang berperang, dan masih banyak lagi.

Masih banyak film Tom Hanks yang lain yang belum saya tonton, dan saya selalu penasaran melihat bagaimana ceritanya di film yang lain. Karena saya selalu bertanya, kenapa Tom Hanks bisa menemukan film dengan cerita-cerita yang lain dari biasanya? Oh ya, saya ingin sekali menonton filmnya yang berjudul "The Terminal" tapi sudah dicari-cari tidak ketemu, hiks.. ada yang punya?

Kalau anda, siapa aktor favorit anda dan mengapa? Film-film apa yang anda rekomendasikan untuk saya tonton? 

Tapi ingat, saya tidak suka film biru, karena tidak ada aktornya disana, lagian, komputer saya kalau filmnya tidak bisa diputar, warnanya bukan biru tapi oranye, hehehehe....

NB :
Tadi malam (26/04/2014), saya baru saja nonton filmnya Tom Hanks yang berjudul Larry Crowne, sebuah drama romantis. Saya pikir film ini akan membosankan karena ya begitulah, saya diombang-ambing penasaran sebetulnya ini film mau cerita tentang apa sih.. hehehe. Alurnya maju, namun jalan ceritanya berliku, sebetulnya cantik sekali. Kisah percintaannya pun dibuat sehalus mungkin, sedekat mungkin dengan kehidupan nyata, khasnya Tom Hanks. Pesan dari film ini kalau menurut saya (karena pesannya banyak sekali) adalah jangan terus menerus terkungkung dengan kehidupanmu saat ini yang membuatmu tidak maju, tidak berfikir selayaknya manusia, tidak ingin berkembang. Keluarlah dari sarangmu, cobalah hal-hal yang baik dan membuatmu maju, tak peduli berapapun usiamu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...