Friday 2 February 2018

Saya Menguninstall Facebook, instagram dan Twitter dari HP Saya

Assalaamu'alaikum...!! ^_^


Hahaha.. saya sempat lupa cara saya mengawali menulis postingan blog, saking lamanya tidak menulis di blog ini. Yah, jangan kan menulis, ditengok saja jarang.

Saya tahu bahwa setiap orang pasti punya masalahnya sendiri-sendiri. Ada yang remeh temeh, ada juga yang besar sekali. Begitu pun dengan saya. Bulan-bulan terakhir di tahun 2017, saya mulai yakin bahwa saya sudah ketergantungan dengan media sosial. Tiap hari rasanya selalu ada yang kurang jika saya tidak menengok medsos. Btw, saya tidak berjualan atau punya bisnis super penting di medsos. Namun, saya selalu saja asyik menghabiskan waktu membaca status-status atau update foto di medsos. Jika bosan dengan facebook, saya pindah melihat instagram, atau twitter. Begitu seterusnya. Ketika sudah membuka satu medsos, waktu 4 jam akan terasa cepat sekali. Walaupun saya pernah tidak membuat postingan sama sekali di medsos selama sebulan, tapi itu tidak bisa mencegah saya dari melihat-lihat postingan teman-teman.

Postingan terkait: Saya Menjauh Dari Sosial Media

Ya, pasti ada konsekuensinya. Manajemen waktu saya menjadi sangat berantakan. Dampaknya banyak sekali untuk kehidupan pribadi saya. Rumah jadi berantakan, pekerjaan saya juga berantakan. Kedua hal itu membuat saya jadi stress. Waktu itu saya sadar sih sebenarnya saya harus bagaimana, tapi saya berusaha menepis alasan yang membuat saya menjadi stress, hehehe.

Akhirnya, tanggal 7 Januari 2018, saya bilang ke suami bahwa saya ingin menguninstall semua media sosial yang saya punya dari HP. Kenapa hanya menguninstall? Saya masih punya keyakinan bahwa media sosial juga ada sisi positifnya untuk saya, jadi bila suatu saat nanti saya ingin melihatnya lagi, saya bisa melihat lewat alat lain seperti laptop atau PC. Bagi saya HP adalah alat pintar yang sering saya bawa, sedangkan melihat media sosial di laptop atau PC harus mengeluarkan tenaga ekstra. Menyalakannya, menyambungkan dengan mi-fi, hanya bisa dilihat di tempat tertentu. Yang paling penting, di dalam pikiran saya, komputer hanya saya pakai untuk bekerja. Selain itu juga, saya membatasi jumlah paket data di mi-fi, sehingga saya tidak leluasa menggunakan internet lewat komputer.

Tanggal 8 Januari 2018, saya menguninstall aplikasi facebook, twitter, dan instagram dari HP saya. Sebelum menguninstallnya, saya membuat pengumuman di beranda facebook tentang hal ini. Saya takut saja bila ada yang menyalahgunakan akun media sosial saya.

Lalu apa yang saya rasakan setelah itu? Seperti halnya orang-orang yang ketagihan trus penyebab ketagihannya itu dijauhkan bahkan dihilangkan darinya, maka saya pun merasa gelisah di hari pertama. Rasanya ada yang kurang hari itu. Saya sampai mau menginstall ulang semua aplikasi medsos dan mengatakan bahwa saya enggak jadi melakukannya. Tapi, saya sadar bahwa jika tidak seekstrim ini tindakan saya, maka saya tidak akan pernah bisa mengatur waktu saya lagi. Saya harus mulai merancang kembali manajemen waktu saya yang sebelumnya berantakan. Intinya, saya tidak ingin merasa stress lagi. Enggak enak ternyata stress itu, mana insomnia, bawaan pingin marah terus, dan merasa diri ini kok useless, padahal dulu tak begini, hehehe.

Alhamdulillahnya, hari itu adalah hari pertama masuk kerja (saya mengajar di bimbingan belajar). Jadi separuh hari saya menjadi terisi, eaaa ^_^.

Malamnya, saya mulai merancang kegiatan-kegiatan yang harus saya lakukan. Saya membuat agenda bulanan, kemudian diperjelas dengan agenda mingguan, dan jadwal kegiatan harian (kegiatan yang sama yang saya lakukan setiap hari). Untuk mengisi waktu luang di perjalanan, saya membawa buku untuk dibaca. Saya pernah melihat ada ibu-ibu membawa benang rajut, dan beliau merajut di dalam kereta. Selain itu, saya pun mulai menata kembali rumah saya. Merapikan semua tempat (tidak dilakukan sekaligus tapi tiap minggu), dan membetulkan bagian rumah yang rusak. Saya juga mulai melakukan kembali hobi saya yang pernah saya abaikan, yakni membuat bros dan pouch sederhana, hehehe. Sekarang, saya juga jadi lebih sering ngedate bareng suami, uhuk.

Namun, saya tidak bisa memungkiri bahwa sejak tanggal 8 Januari 2018 itu, ada 5 kali saya menengok facebook dan instagram lewat komputer. Tapi itu hanya sebentar, karena saya sengaja membuat hari-hari saya penuh dengan kesibukan.

Saya memang merasakan sekali perbedaaan yang berarti setelah saya menguninstall media sosial dari HP. Dampaknya menurut saya adalah positif bagi saya. Namun, saya ingin dampak positif ini bisa terus saya rasakan selamanya. Saya juga menginginkan bisa mengatur waktu yang seimbang, agar saya bisa memberdayakan media sosial dan hidup saya.

Postingan ini adalah mengenai saya. Saya mempelajari bahwa saya pribadi ini bukan orang yang bisa multitasking dan saya harus punya motivasi yang kuat untuk suatu kegiatan. Jangan salah paham, saya sangat terbantu dengan adanya media sosial. Saya jadi selalu update mengenai berita apapun. Saya juga bisa komplain atau bertanya sesuatu ke akun brand yang saya tuju. Namun, kali ini prioritas saya bukan itu, prioritas saya saat ini adalah diri saya, suami, keluarga dan pekerjaan saya yang mana tidak dengan media sosial pun saya masih bisa berhubungan dengan mereka. Jadi, ada atau tidak adanya media sosial di HP saya saat ini belum memengaruhi prioritas saya tersebut.

Saya sangat kagum dengan orang-orang yang bisa mengatur waktu mereka dan sangat produktif walaupun masih ada media sosial di HP mereka. Yah, saya belum bisa seperti itu.

Untuk saat ini, itu yang terbaik untuk saya. Saya pun masih mengusahakan agar saya bisa menginstall ulang media sosial di HP tanpa nantinya mengalihkan saya dari kegiatan-kegiatan yang lain. Saya minta doanya ya... ^_^

Terimakasih.

Teman ReeNgan sendiri, bagaimana caranya agar semua aktivitas kita bisa seimbang walaupun masih ada media sosial di HP? [] Riski Ringan

2 comments:

  1. Halo mbak, apa kabar?
    Bener, medsos emang bikin candu. Selama ini aku belum sampek uninstall sih. Cm mengurangi aja. Udah ga buka fb. IG juga posting bekal aja. Twitter buat sharing blogpost.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kabar baik, alhamdulillah.
      Hiks... saya belum bisa Mba. Kemarin coba install ulang ternyata masih kecanduan lagi. Trus langsung saya uninstall lagi... T_T

      Delete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...