Saturday 3 February 2018

When I Was Young (Saat Saya Muda - Saat SMP)

Assalaamu'alaikum...!! ^_^


Hari ini adalah hari ke-3 menulis "Boho Berry Challenge". Tema hari ke-3 adalah "when I was young", hahaha. Karena saya merasa bahwa saya belum tua sekali, jadi masa muda yang saya pilih adalah saat SMP ya, hehe.

Sebenarnya, ada satu kondisi pada diri saya di mana ingatan saya tentang masa lalu semakin lama semakin menghilang. Sampai-sampai saya tidak bisa mengingatnya lagi walaupun sudah diingatkan oleh teman-teman waktu itu. Bahkan ingatan saat kelas 2 dan 3 SMA saya menghilang sama sekali, terpendam dalam di dasar alam bawah sadar saya. Cerita yang akan Teman ReeNgan baca di bawah ini adalah peristiwa yang sangat berarti untuk saya, entah sangat membahagiakan, sangat menyedihkan, atau sangat mengena di hati saya. Intinya adalah SANGAT, hehehe.

Masa SMP seingat saya adalah masa yang menyenangkan menurut saya. Di sini saya mengenal berorganisasi dan bersosialisasi. Saya dididik dengan keras, sehingga saya pun menjadi orang yang keras pada diri sendiri bahkan orang lain. Seperti remaja pada umumnya, saya selalu mencari role model yang menurut saya keren. Saya juga suka dengan quote (kata mutiara) yang saat itu bahkan menjadi panduan hidup saya. Kata mutiara yang saya suka adalah "semua manusia itu sederajat" yang tentunya punya arti berbeda untuk saya saat itu. Saya mengartikan bahwa jika saya bisa melakukan sesuatu, maka orang lain pun bisa, begitu juga sebaliknya.

Saya sangat galak dan judes waktu itu, hehehe. Kalau saya ingat sekarang ini, saya jadi menyesal sendiri mengapa sayaa dulu sedemikiannya. Tapi, dengan itu saya jadi belajar kehidupan.

Kalau dibilang enerjik, saya cukup enerjik walaupun tiap pelajaran olahraga, saya sangat payah. Perasaan saya nih, saya sudah berusaha mengikuti arahan guru olahraga dan berusaha semaksimal yang saya bisa, tapi hasilnya uugh! Contohnya kalau lari sprint, perasaan saya sudah berlari sekencang mungkin, tapi tetap saja saya jadi yang paling akhir sampai garis finish T_T. Saking enerjiknya, saya sampai ingin mengikuti semua ekstra kurikuler yang ada di sekolah, tapi enggak mungkin, kan. Akhirnya saya hanya mengikuti ekskul pramuka dan silat. Kalau silat hanya sebentar karena guru silatnya mengundurkan diri, jadi ekskulnya hiatus.

Dari pramuka itulah saya mengenal kompetisi, kedisiplinan dan kejujuran. Saya bisa bepergian keluar dari kecamatan berkat aktif di ekskul pramuka.

Kalau ngomongin kedisiplinan, dulu saya termasuk ke dalam kelompok yang taat peraturan. Pokoknya kalau peraturannya seperti itu ya harus melakukan seperti itu. Saya akan sangat ketakutan kalau melanggar peraturan. Dan sangat tidak suka jika ada yang melanggarnya. Rasa tidak sukanya itu sampai ke hati, lho padahal dia tidak merugikan saya, hahahaha. Kalau sekarang ya pemikiran saya sudah beda.

Selain olahraga, saya juga payah di kesenian (semua jenis keseniannya). Waktu itu saya tidak bisa lho melukis pemandangan dua gunung dengan satu jalan menuju gunung dan pesawahan di kanan-kirinya dengan indah. Saya bingung kenapa saya tidak bisa melukis seindah teman-teman saya. Hanya satu kali saya mendapat nilai 90 di seni lukis, yaitu saat saya menggambar mozaik macan. Gambarnya tidak besar, seukuran foto 4R. Mozaiknya dari kertas yang saya gunting kecil-kecil (kira-kira 2-3 mm). Mozaik itu saya selesaikan dalam waktu 4 hari, tiap sore sampai malam. Lukisan mozaik itu diminta oleh guru saya dan saya dapat nilai 90, yeeeaaay! Seumur saya sekolah, baru kali itu saya dapat nilai 90 di kesenian, biasanya 60 atau 70.

Saat SMP ini juga pertama kali saya mulai tumbuh rasa suka dengan lawan jenis, wkwkwkwk. Biasa laaah hormon. Pertama kali kenal pacaran juga waktu SMP (astaghfirullah..!). Yaaa itu adalah masa lalu yang akan selalu mengikuti saya kapan pun.

Bagaimana dengan hubungan pertemanan? Ini lah yang saya lupa, saya lupa bagaimana sikap saya dengan teman-teman saya dan waktu itu siapa saja yang sangat dekat dengan saya. Wah teman macam apa ya saya ini... hahahaha. Jangan berteman dengan saya kalau begitu ya, nanti dilupakan, hehehe.

Oh iya, waktu SMP inilah saya mendapatkan kata mutiara dari guru bahasa Inggris yang saya ingat sampai sekarang, yaitu "Tiap orang punya sudut pandang yang berbeda terhadap satu masalah. Ada baiknya bila kita memandang satu persoalan tidak hanya dari satu sudut pandang saja."

Apa terjadi perubahan pola pikir antara saat SMP dengan sekarang? Pastinya ada yang berubah sesuai dengan bertambahnya umur dan pergaulan. Tapi, pola pikir masa itu saya pikir adalah pola pikir dasar yang sangat memengaruhi saya sekarang.

Yaaa, when i was young saya ini sangat enerjik dan meledak-ledak. Bagaimana dengan masa mudanya Teman ReeNgan? [] Riski Ringan

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...