Saturday 28 November 2015

Menganggarkan Biaya Kesehatan Tunai

Assalaamu'alaikum... ^_^


Ciee.. yang habis gajian, atau ada yang belum gajian? Sabar ya.. :). Mari kita bikin anggaran untuk sebulan ke depan. Jangan lupa untuk menyertakan pos kesehatan di anggaran yang kita bikin. Seperti yang sudah saya bilang di postingan saya tentang membuat anggaran, saya menuliskan anggaran khusus untuk kesehatan. Anggaran ini tidak saya masukkan ke pos anggaran tak terduga. Wuih, mulai berat ya bahasannya. Tapi, tenang saja, semua yang akan saya bahas di sini based on my own experience (berdasar pengalaman pribadi saya).

Mungkin masih ada yang berpikiran kalau tidak selamanya kita sakit ya, semoga kita tidak pernah sakit, aamiin. Namun, kita tidak bisa mengingkari kuasa Allah, jika Allah menghendaki kita untuk beristirahat sebentar alias sakit. Bukan, saya bukan mendoakan agar sakit ataupun mau berjualan produk asuransi. Saya hanya ingin memberitahukan pada Teman ReeNgan kalau setiap bulan, saya menyisihkan sekitar 10% dari pendapatan saya untuk pos kesehatan. Cukup banyak ya yang saya sisihkan, itu dikarenakan saya tidak ikut asuransi manapun. Semisal di bulan itu, pos kesehatan tidak dipakai, jangan digabung dengan saldo, tapi tetap dimasukkan ke pos kesehatan bulan depannya.

Manfaatnya apa? Saya merasakan sekali manfaat membuat pos kesehatan di anggaran belanja bulanan saya ketika saya divonis terkena radang usus buntu dan harus dioperasi. Saya yang saat itu statusnya adalah pasien umum dan tidak punya asuransi manapun, tentunya menanggung biaya yang besar dan tidak bisa diangsur. Disaat itu, uang di pos kesehatan yang saya kumpulkan menjadi sangat penting dan berguna. Minimal saya bisa menyumbang separuh biaya operasi.

Banyaknya dana yang dialokasikan ke pos kesehatan bergantung dari kebutuhan dan pendapatan Teman ReeNgan. Misalnya pun Teman ReeNgan sudah ikut asuransi kesehatan, usahakan pos ini tetap ada yang tunai yang disimpan sendiri oleh anda, karena ada beberapa tindakan yang tidak dicover oleh asuransi. Yang pasti, pola hidup yang sehat dan bugar juga bisa membantu mengurangi persentase anggaran di pos kesehatan. 

Sudah itu saja pengalaman saya tentang pos kesehatan di anggaran belanja dan manfaatnya. Kalau Teman ReeNgan bagaimana, apakah ada pos kesehatan di anggaran belanjanya atau ikut asuransi kesehatan?

6 comments:

  1. Makasih tipsya, Ris. Pengin coba juga ya supaya ada tabungan tunai untuk biaya kesehatan. Selama ini aku masih mengandalkan asuransi aja. Tapi kalo asuransi yang dicover cuma rawat inap. Rawat jalan atau checkup bayar dewe.

    ReplyDelete
  2. Aku sekeluarga ngandelin asuransi sih. Semoga aman2 selalu dan sehat2 selalu

    ReplyDelete
  3. Aku belum nyisihin pos khusus untuk kesehatan baru ikut asuransi yg cover biaya pengobatan aja. Lumayan gede ternyata biaya berobat. Sekali2nya ke dokter gigi aja keluar duit 400an rb :D

    ReplyDelete
  4. Saya sependapat dengan Jeng Riski.
    Kita kadang asyik menganggarkan piknik tapi lupa menyishkan untuk dana kesehatan
    Terima kasih atas artikelnya yang menarik dan bermanfaat
    Salam hangat dari Surabaya

    ReplyDelete
  5. Kalau nggak ada asuransi dan nggak ada pos pengobatan bener2 kelabakan mbak...pernah mengalami kejadian buruk di rs nggak bisa langsung ditangani.

    ReplyDelete
  6. Kalau nggak ada asuransi dan nggak ada pos pengobatan bener2 kelabakan mbak...pernah mengalami kejadian buruk di rs nggak bisa langsung ditangani.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...