Disclaimer dulu ya, postingan ini bukan postingan berbayar, saya menulisnya karena saya senang akhirnya saya menemukannya (lalu terdengar alunan lagu, "A.khir.nya ku menemukanmu...", hehehe).
Ceritanya setahun yang lalu, asyik sudah lama banget ya, saya mendapatkan goodiebag beberapa bungkus pembalut dari sebuah acara. Maksud hati waktu itu pingin saya review tapi enggak jadi. Sebabnya, saya masih punya stok pembalut merk lain. Trus, sekitar 6 bulan yang lalu, waktu saya berpikir untuk jangan dulu membeli lagi barang yang masih ada stoknya di rumah termasuk pembalut ini, saya pakai deh dengan segala konsekuensinya. Eh.. kok ya akhirnya saya jadi jatuh cinta ^_^. Gila ya saya, dimana-mana bloger atau vloger itu mereview kosmetik, restoran, hotel, endesbre endesbre, eh saya malah mereview pembalut, hahahaha. Tapi beneran lho, untuk wanita yang sudah menstruasi, memilih pembalut yang cocok itu susah banget. Ada yang berdiri lama banget di depan rak pembalut di supermarket buat memilih jenis pembalut yang tepat menurutnya. Saya pun setelah pencarian yang cukup lama, akhirnya menemukan 2 merk pembalut yang saya suka, salah satunya merk ini.
Merk pembalut ini adalah Softex jenis Daun Sirih. Orang Indonesia hampir semuanya tahulah dengan merk Softex. Lha gimana enggak tahu coba, wong tiap beli pembalut pasti bilangnya "Beli softeknya Bu!". Dulu pun pembalut yang pertama kali saya pakai ya merk Softex ini, waktu bungkusnya masih gambar perempuan cantik itu lho dan pembalutnya masih tebal, hehehe. *Saya belum tua, please jangan panggil saya Nenek!*
Ada beberapa kriteria pembalut yang saya suka & pas di hati *eaaaa ^_^*, yakni:
🌺 Lemnya rekat di kain
🌺 Wing alias punya sayap
🌺 Terasa kering walau lagi banyak-banyaknya
🌺 Tidak menyebabkan iritasi
🌺 Tidak ngejendol seperti pospak
🌺 Mudah dicuci
Wkwkwk... poin yang terakhir itu mengingatkan saya pada kata-katanya Sacha Stephenson bahwa perempuan Indonesia itu punya kebiasaan unik, yaitu mencuci pembalutnya. Kalau saya sendiri sih alasannya karena memang disunnahkan oleh Rasulullah.
Oke, semua kriteria itu ada di Softex Daun Sirih ini. Pertama kali saya dapat Softex Daun Sirih adalah yang 3 in 1. Bungkusnya dari karton, beda dengan bungkus pembalut yang lain (sepertinya khusus yang 3 in 1 saja yang bungkusnya dari karton). Saya kira 3 in 1 itu artinya kelebihannya ada 3 dalam 1 pembalut gitu ya, eh ternyata bukan. Jadi artinya itu adalah di dalam 1 bungkus/karton itu ada 3 jenis pembalut, yakni 4 buah reguler 23 cm (Slim Regular Flow), 6 buah Slim Heavy Flow 29 cm, 6 buah Slim Extra Heavy Flow 36 cm, dan bonus 2 pantyliner. Yang berjenis-jenis itu dipakai untuk satu kali siklus menstruasi.
Saya memakai yang 29 cm & 36 cm untuk hari pertama sampai ketiga. Yang 29 cm untuk siang & 36 cm saat saya mau tidur. Biasanya hari pertama sampai ketiga ini lagi banyak-banyaknya. Softex Daun Sirih yang 36 cm tidak hanya saya pakai saat malam hari, namun saya pakai juga semisal di hari pertama sampai keempat saya sedang dalam perjalanan atau sedang beraktivitas di luar pada siang hari. Setelah hari pertama sampai ketiga saya pakai sisanya. Sedangkan pantyliner saya pakai di hari terakhir atau sehari setelah menstruasi selesai. Hari terakhir kan tinggal flek-flek gitu ya, jadi risih & sayang saja misalnya pakai yang 23 cm apalagi yang 36 cm.
Selain kriteria yang sudah saya sebutkan tadi, ada lagi yang saya suka dari Softex Daun Sirih, yakni tidak mengandung gel & beraroma daun sirih. Kan, kalau mengandung gel itu akan mengembang bila terkena air, jadi enggak bisa dicuci. Walaupun sebenarnya yang mengandung gel ini daya serapnya lebih banyak, tapi saya kurang suka karena faktor tadi. Trus Softex Daun Sirih ini seperti namanya beraroma daun sirih. Bagi saya, aroma daun sirih itu segar. Kadang suka saya cium dulu sebelum saya pakai ^_^ (kan masih bersih).
Ternyata, di komposisi bahannya memang disebutkan bahwa Softex Daun Sirih ini memang mengandung ekstrak daun sirih. Tiap jenis pembalutnya mempunyai persentase kandungan ekstrak daun sirih yang berbeda, antara 3,1% - 3,2%. Di pantyliner malah lebih banyak lagi, yaitu 6,75%. Ekstrak daun sirih memang sudah digunakan sebagai obat, antiseptik, dan penghilang bau badan sejak dulu kan ya. Di kemasan memang ditulis bahwa ekstrak daun sirih ini digunakan sebagai antiseptik dan mengurangi bau. Ingat ya, mengurangi bau! Karena memang baunya enggak hilang sempurna, apalagi bila waktu menstruasi asupan air bening, sayur & buahnya kurang banget.
Jadi, saya rangkum nih ya review saya biar enggak panjang lebar.
PRO
🌞 lemnya rekat sekali
🌞 menyerap dengan baik
🌞 tidak mengandung gel sehingga mudah dicuci
🌞 terasa kering walau sedang banyak-banyaknya
🌞 tidak menyebabkan iritasi pada kulit saya
🌞 beraroma daun sirih yang segar
🌞 harganya bersahabat (tidak terlalu mahal)
KONTRA
🚫 yang reguler/23cm kurang banyak,
saran saya bisa dibalik saja jumlah isinya jadi 6 buah 23cm, 6 buah 29cm, dan 4 buah 36cm
Yap itu review singkat saya mengenai pembalut baru pengganti pembalut lama saya. Softex Daun Sirih ini memang cocok untuk siklus menstruasi & kulit saya, namun saya tidak tahu apakah cocok juga untuk Teman ReeNgan. Saran saya misalnya mau mencoba, Teman ReeNgan bisa membeli yang isinya sedikit dulu, atau yang ketengan (per-buah) misalnya memang dari Softexnya membuat kemasan perbuah (saya belum tahu ada enggaknya, biasanya yang per-buah dijual di pasar tradisional atau di toko kelontong).
Apakah saya bakal beli lagi? Iya dong! Sudah malah, hehehe. Saya sudah beberapa kali beli lagi. Tapi saya belinya satu-satu bukan yang 3 in 1. Maksudnya, yang 23cm-nya sebungkus, 29cm-nya sebungkus, 36cm-nya sebungkus, dan pantyliner juga sebungkus. Biar gampang gitu menyesuaikan dengan banyaknya darah yang keluar. Karena tiap siklus menstruasi kadang berbeda volumenya.
Teman ReeNgan sendiri dulu waktu pertama kali menstruasi pakai pembalut merk apa? Trus sekarang pakai yang merk apa? Bebas kok sebut merknya, asal tidak menghina berlebihan gitu ^_^ [] Riski Ringan
No comments:
Post a Comment