Thursday 9 April 2015

Melestarikan Kuliner Indonesia lewat Media Sosial

Assalaamu'alaikum... ^_^


Acara ini sebetulnya saya ikuti tanggal 21 Maret 2015 di Warung Tekko Apartemen Sunter Icon, Jakarta. Acaranya bertema "#KulinerIndonesiaku Lestarikan Kuliner Nusantara". Walaupun acara lama, tapi informasi dan ilmu yang saya peroleh tidak akan pernah basi sampai sekarang. Ilmu itu adalah tentang bagaimana memanfaatkan media sosial yang kita punya untuk menyebarkan dan melestarikan kuliner Indonesia. Saat masuk ke tempat acara, kami (saya dan suami) diberikan goodiebag yang berisi kaos #inikulinerku, bumbu bacem tempe dan bacem ayam dari Bango. Di situ hadir juga food bloggers dan wartawan dari portal kuliner.

Mas Arie Parikesit membuka sekaligus langsung menjembrengkan (ini bahasa apa ya..) fakta-fakta menarik seputar kuliner di Indonesia. Bahwa Indonesia adalah negara dengan kuliner yang sangat beragam. Selain kuliner, budaya atau tradisi yang melatarbelakangi munculnya makanan atau minuman juga sangat beragam dan unik.

Contohnya saja soto, satu nama soto tapi punya banyak variasi sesuai dengan daerah asalnya, seperti soto Padang, soto Betawi, soto Banjar, soto Banyumas, soto Pekalongan, sroto, atau sauto. Itu baru soto, belum makanan dan minuman lainnya. Bahkan tahun lalu, CNN sebagai media berita internasional menobatkan 2 masakan dari Indonesia (rendang dan nasi goreng) sebagai masakan terfavorit (terenak). Belum lagi, ada daerah yang menjadikan sirsak sebagai makanan utama, atau seperti di Gunung Kidul yang punya camilan belalang goreng, lalu ada papeda juga di Papua, serta banyak lagi ragam kuliner membentang dari Sabang sampai Merauke.

Begitu pula dengan cara masaknya, banyak sekali yang unik dan perlu banget untuk dikulik. Bagaimana caranya? Pada zaman sekarang, teknologi tercepat untuk menyebarkan berita adalah smartphone dengan media sosial yang aktif di dalamnya. Contohnya, orang sekarang setelah baca doa makan, makanan atau minuman bukannya langsung dimakan, tapi difoto dulu lalu dibagikan ke media sosial miliknya. lebih spesifiknya saya jabarkan sebagai berikut:

Media Sosial (Twitter, Facebook, Instagram, Path, Line, dan lainnya yang setipe)
Seperti yang dijelaskan tadi bahwa saat ini, saat makanan tersaji, orang-orang bukannya langsung memakannya melainkan memotretnya terlebih dulu. Untuk kemudian mereka bagikan di akun media sosial miliknya. Cara yang menurut sebagian orang dianggap alay ini ternyata bisa dijadikan sebagai salah satu cara menyebarkan pengetahuan tentang kuliner khas Indonesia. Tapi, menurut mas Arie, sebisa mungkin tidak hanya fotonya saja yang disebarkan, bisa disertai sedikit cerita tentang kuliner tersebut. Mas Arie sendiri lewat akun twitternya @arieparikesit selalu update tentang kuliner-kuliner Indonesia. Kalau tidak percaya, silahkan lihat sendiri ya.. ^_^.  Jadi sekarang, jangan malu untuk memotret kuliner Indonesia kemudian disebarkan di semua akun media sosial yang kita punya dengan menyertakan nama kuliner dan sedikit cerita kuliner tersebut. Mulai sekarang, enggak hanya bisa update status "Breakfast with egg scrumble and sausage at EBiSi Resto" saja tapi juga bisa "Dinner with Mendoan Tempe & green hot chilli at Lesehan Bang Amin", hehehe.


Blog
Saya sendiri punya beberapa blog kuliner favorit. Blog kuliner bisa berisi hanya review tempat makan atau yang berisi resep masakan. Sangat diharapkan bagi pemilik blog kuliner untuk tidak melulu mereview atau memasak masakan dari negara luar Indonesia. Tetapi juga mereview atau memasak masakan khas Indonesia. Namun, tidak hanya blog berniche kuliner saja yang bisa ikut menyebarkan informasi kuliner Indonesia, blog personal pun bisa ikut melestarikan kuliner Indonesia.
Tempe is the best..!!
Aplikasi Kuliner seperti Warisan Kuliner Bango
Nah, ini nih, bagi Teman ReeNgan yang punya smartphone dan suka kuliner atau ingin makan apa dimana, bisa mendownload aplikasi Warisan Kuliner yang bisa diunduh di Play Store atau di www.bango.co.id/app. Dalam aplikasi ini ada 3 pilihan, yakni lokasi kuliner (untuk mengetahui letak warung atau restoran), berbagi kuliner (kita bisa mengirim foto kuliner dan reviewnya) serta jagoan kuliner. Selain itu, aplikasi Warisan Kuliner ini juga menyediakan berbagai resep masakan khas Indonesia di menu Resep. Aplikasi ini mengharuskan Teman ReeNgan untuk mengaktifkan GPS di smartphone teman-teman. Untuk laman Berbagi Kuliner ini harus dilakukan pada saat teman ReeNgan sedang berada di lokasi kuliner yang akan dibagi, karena teman ReeNgan harus menandai lokasinya yang hanya sesuai dengan lokasi smartphone teman saat itu.

Hmm... kalau seperti ini caranya, saya akan dengan senang hati melakukannya. Cara yang mudah untuk hasil yang besar, kan??! Misalkan ingin dibandingkan dengan pemerintah Thailand dalam mendukung pengembangan kuliner asli mereka (bumbu-bumbu dimurahkan dan perizinan membuka restoran masakan Thailand di luar negeri dmudahkan serta dibantu) kapan coba? Apa mau menunggu diklaim negara tetangga dulu baru kita bereaksi? Hehehe. Jadi, kalau bukan kita warga Indonesia yang aktif mempromosikan kuliner Indonesia, siapa lagi?


Di akhir acara, panitia mengadakan permainan seru.. "menebak nama makanan yang dihidangkan". Semua peserta hampir menebak dengan benar, kecuali 1 makanan yakni empal lidah sapi, hehehe.

Seruuu... (sumber gambar : FB Caroline Adenan)

18 comments:

  1. mbak....aku malah ngiler ama masakannya...siang2 gini ngelihat begituan...gagal fokus aku :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itu Mbak, sambel mangganya sedap mantap, bikin hos hos tapi pengen nambah.. hehehe

      Delete
  2. hmmm.... betul banget bahwa kita memiliki begitu banyak kuliner

    ReplyDelete
    Replies
    1. he em.. yuk Mbak Santi, kita foto2 trus share share.. :)

      Delete
  3. Arie Parikesit giat ya melestarikan kuliner Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang sebelum makan, aku buka twitternya dia, mungkin aja ada inspirasi pengen makan apa.. :)

      Delete
  4. sempet baca nih acara...tp sayangnya ga bisa ikutan krn ada acara tgl segitu... apalagi ga jauh dr rumahku... Btw, aku udh lama coba promosiin masakan/ragam kuliner di Indonesia :D kebanyakan Jakarta krn emg tinggal di sini... tp lumayan lah udh mulai bnyk daerah2 yg kulinernya aku tulis... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagus itu Mbak.. :)
      Biar kuliner Indonesia semakin terkenal dan nggak diaku-aku oleh negara tetangga.. :)

      Delete
  5. Replies
    1. Eh, maaf Mbak.. yg lagi fotoin makanan itu bukan? Maaf ya Mbak belum pamit..

      Delete
  6. Memang paling asik ngulik foto kuliner sendiri Mak, tingkat kesulitan diatas rata-rata untuk membuat ngiler orang lain. Kalo saya paling suka share foto makanan di instagram, karena irit kata-kata, biarkan foto yang bercerita. Eh..mampir ke instagramku ya @sarijeruk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe.. iya, disitu yang saya nggak bisa. Tapi harus sering motret biar tahu mana yang layak tayang :). Oke, aku mampir2 ke instagramnya @sarijeruk..
      Terus motret masakan Indonesia yaa... :)

      Delete
  7. nah aku juga suka fotoin kuliner yang asik tapi terbentur dengan keahlian dalam menfotonya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang penting difoto saja Bu, dan fokus atau tidak ngeblur... :)

      Delete
  8. Bango itu kecap favorit saya. Dan, warung tekko makanannya enak-enak

    ReplyDelete
  9. Jadi teringat kembali kenangan di tahun 2009 ketika Bango mengadakan acara di stadion gelora Bung Tomo Surabaya. Kalau gak salah seputar "Jajanan Nusantara", acaranya seru juga dan menurutku Kecap Bango memang benar-benar enak, gurih, dan mantap.

    ReplyDelete
  10. Program yang keren. Moga lestari kuliner Indonesia! ^_^

    ReplyDelete
  11. Aku rada pemilih soal makanan, terutama urusan bahan yang digunakan. Selalu make sure gak ada kandungan yang diragukan kehalalannya. Itu yang bikin agak malas review makanan, tapi sekarang malah jadi punya ide. Pengan review khusus makanan2 timur tengah kesukaan aku hahaha. hmmm... yuummmiii

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...