Sunday 13 July 2014

Kampanye #BatukItuGanggu Oleh OBH Combi

dr. Carlinda Nekawaty 
(foto dari Nunik Utami Ambarsari)
Suatu pagi di hari ke-5 puasa, "Ehem.. errghhheem.. uhuk.. haduh mulai deh, mulai deh", tenggorokan saya mulai kering dan sedikit gatal. Itu biasanya tanda-tanda mau radang tenggorokan atau batuk nih.
Jumat (11/7) kemarin, saya terburu-buru pulang kerja. Kenapa? Saya akan mengikuti semacam seminar atau sosialisasi tentang Batuk, Pencegahan dan Pengobatannya. Cocok kan? Karena beberapa hari ini, saya sudah mulai sering uhuk uhuk ringan. Nah, saking terburu-burunya, HP saya ketinggalan di kantor, putar balik ambil HP dulu. Tahu kan kalau di Jakarta itu telat 5 menit sama dengan telat 30 menit - 1 jam. Alhasil saya pun telat sampai ke tempat acara yang diadakan di Restoran Manado "Beautika" SCBD Jakarta Pusat.

Saat saya datang, sudah ada Mbak Aryana Jasiman (Senior Brand Manager OBH Combi) yang sedang menerangkan tentang batuk dan OBH Combi. Menurut Mbak Ary, batuk itu adalah reaksi alami tubuh untuk mengeluarkan kuman dari saluran pernafasan. Kecepatan batuk ternyata setara dengan kecepatan badai lho, sekitar 75-100 km/jam -wow- makanya kuman-kuman bisa terdorong keluar. Batuk dikatakan berbahaya jika disertai demam, tenggorokan gatal sekali, lebih dari 3 hari tidak sembuh-sembuh. Batuk sendiri ada dua macam, ada batuk berdahak dan batuk kering. Nah, OBH Combi disini sebetulnya tidak untuk menyembuhkan batuk, tetapi untuk membantu mempercepat proses keluarnya dahak dan kuman.

Untuk dua jenis batuk tersebut, OBH Combi juga punya dua varian, yakni OBH Combi Ekspektoran untuk batuk berdahak, dan OBH Combi Antitusif untuk batuk kering disertai flu. Kalau yang ekspektoran itu fungsinya membantu mengencerkan dahak dalam saluran pernafasan, sehingga mudah dikeluarkan. Kalau antitusif kerjanya merelaksasi otot polos tenggorokan sehingga mempercepat batuk berhenti. OBH Combi ini ternyata sudah menggunakan bahan-bahan aktif alami, salah satunya Succus Liquorice. Succus Liquorice ini sudah diakui oleh WHO, Chinese Pharmacope, Herbal Pharmacope, British Herbal Compendium, dan German Standart Licence sebagai obat batuk alami. Mbak Ary bilang kalau OBH Combi yang ekspektoran tidak menyebabkan kantuk sehingga bisa diminum saat bekerja, sedangkan yang antitusif bisa menyebabkan kantuk.

Pertanyaan saya tentang penyebab batuk, pencegahan, dan penularannya terjawab pada sesi tanya jawab (ya iyalah :)). Kalau pengobatannya kan sudah dengan OBH Combi. Menurut dokter Carlinda Nekawaty, pencetus batuk itu ada bermacam-macam, selain dari polusi, bisa juga dari alergi, dan makanan terutama makanan yang berminyak seperti gorengan. Oh.. pantas saya batuk-batuk ya, lha selama awal puasa itu saya makan gorengan terus setiap sahur dan buka. Nah, kalau pencegahan batuk adalah dengan menghindari faktor alergi, mengurangi makanan berminyak, mencuci tangan setelah memakai fasilitas umum, dan memakai masker. 

Ngomong-ngomong tentang masker ini, OBH Combi sedang mengadakan kampanye #BatukItuGanggu dengan membagikan 100.000 masker kepada pengguna jalan. Masker yang dibagikan juga bukan sembarang masker, tapi masker yang telah teruji. Kita bisa juga upload foto kita yang sedang menggunakan masker saat di jalan ke twitter @MyCombiNation atau FB My Combination. Penggunaan masker ini menurut dokter Linda, sebaiknya hanya sekali pakai. Lebih baik lagi kalau masker ketika berangkat kerja dengan masker saat pulang kerja itu berbeda. Menurut saya, masker itu sangat penting sekali untuk orang-orang yang sering di jalan, karena banyak polusi. Dengan memakai masker diharapkan asap-asap kendaraan bermotor dan kuman-kuman bisa tersaring.

Karena momen sosialisasi ini diadakan saat bulan Ramadhan, jadi setelah sosialisasi, kami buka puasa bersama dengan menu masakan Manado. Yipiyeay.. saya baru pertama kali ini makan masakan Manado, enak dan pedas ya. Ada sop ikan yang harum dan pedas, tumis bunga pepaya yang ternyata enak dan bikin nagih, sop iga sapinya empuk sekali dagingnya. Hehehe... satu lagi dessert legendaris dari Manado yang juga baru pertama kali saya makan dan bikin nagih yaitu Klappertart, enyyaakk. Alhamdulillah, saya pulang dengan bahagia karena mendapatkan pengetahuan tentang batuk dan bukber dengan makanan Manado yang enak :).

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...