Saturday 21 February 2015

Berbelanja dengan Suami

Assalaamu'alaikum.. ^_^

Suami saya minta difoto dari belakang
Teman ReeNgan yang sudah bersuami, sering nggak sih belanja bareng suami? Belanja apa dulu? Oh iya ya.. belanja kebutuhan bulanan?  Hehehe... tetiba kok tanya-tanya suami orang ya.

Terus terang, saya masih belanja bulanan di supermarket dekat rumah, dan sedang dalam tahap mencoba belanja bulanan di pasar tradisional. Saat belanja bulanan, saya selalu ditemani suami. Alhamdulillahnya suami saya nggak pernah komplain. Saya lihat, banyak juga lho yang belanja bulanannya ditemani oleh suami-suami mereka, walau ada juga sih yang sendiri. Sebenarnya, bareng suami atau nggak, itu semua sangat sah-sah saja. Namun, buat saya dan suami yang sama-sama bekerja, belanja bulanan bareng itu jadi semacam "our time", berasa kayak lagi pacaran, hahaha.
Ada beberapa pengalaman saya berbelanja bareng suami.
Buat kesepakatan
Kesepakatan untuk apa? Kesepakatan hari belanja. Seringnya, para suami lebih memilih beristirahat di rumah ketika hari libur. Jadi, daripada di tempat tujuan kita saling cemberut, lebih baik buat kesepakatan kapan mau belanja bareng. Kalau suami nggak mau, ya sudah jangan dipaksa, tapi dibujuk saja, hehe.
Buat daftar belanjaan
Pada dasarnya hampir semua laki-laki itu inginnya to the point ya, dan daftar belanjaan ini adalah barang yang wajib saya bawa dan saya patuhi. Sebelum membuat daftar belanjaan, seperti biasa saya mengecek terlebih dulu kebutuhan wajib yang sudah habis. Daftar belanjaan juga memudahkan kita menentukan belanjaan yang mana dulu yang bisa diambil, sehingga belanjanya jadi lebih cepat.

Posisikan suami kita sebagai suami
Kebanyakan sih ya, saya lihat, suami-suami itu kalau menemani istrinya belanja, dialah yang jadi porter si istri. Mendorong kesana kemari troli atau menenteng keranjang belanjaan, sedang si istri asyik memasukkan barang-barang ke troli atau keanjang belanjaan. Mmm.. nggak semua suami sih, tapi kebanyakan gitu. Makanya saya lebih memilih keranjang belanja yang ada rodanya dan bisa ditarik. Kadang malah saya yang menarik-narik keranjang belanja itu, suami saya jalan saja, hehe. Tapi, seringnya suami saya yang minta bawa belanjaan, dan saya jadi istri yang dengan riang hati memasuk-masukkan barang belanjaan ke keranjang belanja, hahaha. Kalau suami ikhlas, kenapa nggak kan??

Komunikasi
Lagi-lagi, komunikasi itu sangat penting. Saya dan suami sering ngobrol-ngobrol ketika belanja. Ngobrolnya macam-macam, mulai dari jenis barang yang ada di situ, sampai ngobrolin ibu-ibu yang asyik banget ngupas kulit bawang, hehe. Sering juga ngobrol menentukan jenis barang (lebih tepatnya merk) yang akan dibeli, misalnya "Mas, kamu ingin tehnya yang wangi atau yang murah?" Dia seringnya jawab "Yang wangi dan murah, ada nggak?" "Hahaha... oke, mau yang ini atau yang itu? Yang ini wangi tapi mahal, yang itu masih ada rasa tehnya, merk sama tapi lebih murah" "Yang murah saja, bedanya lumayan 1000an lebih" Saya jarang sih komplain masalah merk yang dia suka, biasanya saya jelaskan seperti itu. Kalau yang ini begini, kalau yang itu begitu. Nah, misalnya suami bilang "Terserah", that's heaven untuk saya, hehehe. Karena saya boleh memilih merk barang sesuka saya, dan suami tidak boleh komplain ^_^.

Beri apresiasi
Tentunya, walau sekecil apapun pengorbanan yang dilakukan oleh suami, kita wajib memberikannya apresiasi. Menemani istrinya berbelanja, bagi saya adalah bentuk kasih sayang suami pada saya. Jadi biasanya, saya membolehkan dia untuk membeli benda yang dia mau (tapi jangan melebihi anggaran belanja) atau makan bersama sepulang belanja.

Itu dulu ya, pengalaman belanja saya dengan suami. Saya sangat berterimakasih padanya karena sudah selalu menemani saya berbelanja kebutuhan bulanan, ya meski maunya di supermarket. Yang penting dia tidak cemberut. Banyak juga moment lucu yang terjadi saat berbelanja bareng.

4 comments:

  1. Hahahaha... iya ya mak aku kok baru ngeh gaya para suami belanja beda-beda xP.
    Kalo aku sih biasanya belanja groceries sendirian aja sama anak pas weekday, jadi weekend kita bisa pergi ke tempat lainnya. Tapi kalau belanja bareng suami, biasanya dia kebagian megangin bocil aja yang suka lari2, saya yang belanja n dorong2 troli. Hihihihi

    ReplyDelete
  2. buat daftar belanjaan itu penting bnaget, soalnya kalo nggak dicatat bisa lupa..jadi barang yg nggak penting yg biasanya dibeli :)

    ReplyDelete
  3. Allhamdulillah suamiku mau nemenin berbelanja mbak. ke pasar tradisionalpun mau dia

    ReplyDelete
  4. Kalau saya gonta-ganti aja. Gimana sikon hehe

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...