Wednesday 19 November 2014

Cara Menyiasati Kenaikan Harga BBM

Assalaamu'alaikum... Semoga semuanya sehat selalu.. ^_^


Per tanggal 17 November 2014, harga BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi resmi naik dari yang tadinya Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 untuk premium, dan Rp 5.500 menjadi Rp 7.500 untuk solar. Saya tidak mau membahas panjang lebar alasan mengapa harus naik atau apa dampaknya untuk "rakyat kecil" dan sebagainya dan sebagainya. Toh menurut saya, dibahas panjang lebar pun, BBM tetap naik... :(

Setelah membaca berita bahwa BBM resmi naik, saya bisa pastikan kalau tarif angkot pun akan naik, harga lauk pauk dan beras ikut naik juga. Ya sudah, sebagai seorang istri yang baik, sederhana, irit dan pelit hehehe, saya mulai memikirkan siasat jitu bagaimana caranya agar hidup saya masih layak, masih bisa menabung, tapi dapur saya juga masih bisa ngepul. Saya posting sedikit cara saya menyiasati kenaikan BBM di Facebook, sekarang saya jabarkan ya, hehehe... Untuk tips mengatur keuangan pribadi sudah pernah saya tuliskan di ReeNgan ini, postingan klik di sini.
Saya di sini adalah seorang wanita yang bekerja dan memerlukan angkot setiap harinya.

Terus Rajin Beribadah, Berzakat, dan Bersedekah
Kalau ada yang tanya apa hubungannya sub-judul tersebut dengan kenaikan BBM, saya beri tas gudibek gratis *tapi ambil sendiri*. Dengan beribadah, berzakat dan bersedekah, hati dan pikiran kita akan tenang, serta kita lebih bisa bersyukur dengan apa yang kita miliki. Kalau kita tenang, berfikir pun akan lebih jernih, kerja akan semakin giat, dan tidak akan merasa kekurangan *jadi tidak beli-beli barang yang tidak dibutuhkan terus-menerus :)*.

Bangun Lebih Pagi
Sering dengar kan, kalau bangunnya siang rezekinya bakal dipatuk ayam? Betul lah, saya pernah mengalami *bukan mengalami makanan saya dipatuk ayam karena bangun siang, hehehe*. Saya bereksperimen dengan bangun pagi dan bangun siang. Kalau bangun siang, hawa-hawa berangkat kantor tuh terburu-buru, semuanya terburu-buru. Sampai di tempat mangkal angkot eh baru sadar kalau dompet ketinggalan, akhirnya balik lagi ke rumah. Mau naik angkot lagi, hari sudah siang, akhirnya naik ojek sampai kantor. Hiks... selisihnya itu lho setengah ongkos naik angkot PP. Nah, kalau bangun pagi, selain bisa bikin teh hangat dan sarapan untuk suami, bisa bebersih rumah dan pelataran juga bisa cuci baju dan menyiapkan perlengkapan ke kantor. Berangkat ke kantor pun santai karena semuanya sudah siap, dan tidak sampai naik ojek :).

Bawa Bekal
Cara klasik memang. Tapi, trust me, it works *pinjam tagline iklan macho itu :). Tidak harus membawa bekal penuh, bisa juga hanya membawa nasi atau botol minum. Di daerah tempat saya bekerja, hanya dengan membawa nasi, saya bisa menghemat Rp 3000 - Rp 5000. Coba kalikan saja dengan 20 hari. Jika ditambah membawa minum, penghematannya nambah juga sekitar Rp 4000 - Rp 8000 per hari.


Mencari Kendaraan dengan Ongkos Termurah
Contohnya begini, kalau tempat tinggal kita dekat dengan kantor, maka jalan kaki lebih baik *dekat di sini kurang dari sama dengan 1 km, padahal kalau mas-mas bule 3 km itu masih dibilang dekat :D*. Hitung saja ongkos kalau kita naik kendaraan pribadi, angkot, bus, atau angkutan umum lain. Selain menghitung ongkos, hitung juga lama waktu yang dibutuhkan. Walaupun murah, kalau paling lama ya tidak saya ambil. Kalaupun sangat cepat tapi mahal sekali juga tidak saya ambil. Maunya yang sedang-sedang saja.. ongkosnya murah tapi cepat, muahahahaha.. Kalau masalah ini, anda bisa lah menghitung sendiri ya :).


Daripada Restoran Mahal Mending Ke Budhe Riverside Restaurant
Kadang saya malas sekali beringsut agak jauh dari kantor. Di dekat kantor saya itu adanya orang jualan tongseng & sate kambing, dan restoran yang harga soto seporsinya Rp 20.000. Sekarang karena harga makanan pasti naik juga, kalau tidak naik ya tambah sedikit, jadi saya beringsut juga agak jauh sedikit ke tepian sungai :D. Di situ ada restoran paling ciamik yang makanan paginya beda dengan makanan sore, kemudian sudah berteknologi canggih touch screen. Yang punya seorang wanita paruh baya yang biasa dipanggil Budhe. Kita cukup membayar Rp 3.000 untuk seporsi oseng kangkung yang bisa dimakan 2 kali. Nasinya? Kan bawa sendiri ;P.

Gorengan mie + tahu, sisa masak mie goreng
Pertahankan Kualitas, Perbanyak Kuantitas
Yang ini untuk acara masak memasak di rumah. Biasanya saya membuat gorengan tempe dengan tempe yang harganya Rp 6.000 dan irisannya tebal-tebal. Sekarang cukup dengan tempe seharga Rp 3.000 dengan irisan yang tipis-tipis, yang penting bumbu dan rasanya tetap maknyus tanpa MSG. Begitu juga dengan sayur bening, perbanyak kuahnya, hehe. Goreng ayam, potongan ayamnya diperkecil *betewe malah tambah gurih lho karena bumbu lebih meresap*. Jadi masakan kita tetap maknyus, tapi kelihatannya banyak :).

Mencuci Sendiri
Dua bulan ini, saya memang menggunakan jasa laundry kiloan karena terus terang saya kecapekan. Tapi mulai sekarang, saya beralih dengan ngucek baju sendiri lagi. Karena bangun lebih pagi, jadi saya bisa ada kesempatan mencuci baju. Kalau mencucinya setiap hari kan jadinya lebih ringan ya :D. Saya memilih detergen yang sedikit busa, meskipun harganya agak mahal sedikit, tapi irit air. Yang biasanya dibilas 2 - 3 kali, pakai yang sedikit busa cukup dibilas sekali saja dengan air biasa. Dengan menghemat air, maka kita juga bisa lebih murah bayar PAM atau listriknya kan?. Untuk pewangi pakaian saya hanya memilih satu saja. Jika saya menggunakan pewangi saat mencuci, maka saat menyetrika saya tidak menggunakan pewangi, begitupun sebaliknya. Postingan tentang ide dahsyat menghemat air ada di postingan ini, silahkan di klik.

Memisahkan Sampah
Kayaknya memang ribet, tapi percaya deh, ini bisa jadi salah satu penghasilan sampingan para ibu di rumah. Sampah basah/organik bisa dibuang atau dibuat pupuk tanaman. Sedang sampah kertas seperti koran bekas atau majalah bekas bisa dijual ke tukang loak, begitu juga dengan botol-botol plastik.

Ikut Lomba Blog
Sebagai wanita yang bekerja sekaligus sebagai blogger. Ketika BBM naik, ongkos angkot naik, harga-harga sembako naik, maka itulah saatnya untuk lebih giat lagi hunting dan ikut lomba blog dan giveaway. Ikut lomba blog banyak sekali manfaatnya, kalau menang dapat hadiah, kalau misalnya kalah pun tetap bisa mengasah serta meningkatkan kemampuan menulis dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar kita.

Masih banyak lagi sih cara-cara menyiasati kenaikan harga BBM ini. Kita manusia itu kan dibekali akal untuk bisa bertahan di segala situasi dan kondisi. Daripada mengeluh terus, lebih baik lan berfikir bagaimana caranya agar masih bisa menikmati hidup dengan gayeng dan legowo :). Kata suami saya, "Hidup itu sudah susah, jangan dibikin susah lagi dengan berfikir bahwa hidup itu susah, lebih baik berusaha agar susahnya hidup tidak membuat kita ikut susah". Ya toh... ya toh... :)

6 comments:

  1. Mak, pewanginya ga pakai yg sekali bilas aja? hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Boleh tuh, tapi saya nggak adayg ccocok wanginya..

      Delete
  2. siip mak... tips nya bakalan manjur nih... apalagi yg point paling bawah hehehe.....

    ReplyDelete
  3. Duh...ibu sejati banget, teliti bgt mak mengatur keuangan. Terinspirasi untuk lbh berhemat nih , mksh ya mak ��

    ReplyDelete
  4. Naaah tuh yang terakhir tipsnya pas banget dehh.. idem denganku ^^

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...